Judi Online Terpercaya Dan Terbaik Di Asia

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Judi Online Terpercaya Dan Terbaik Di Asia

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Judi Online Terpercaya Dan Terbaik Di Asia

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Judi Online Terpercaya Dan Terbaik Di Asia

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Judi Online Terpercaya Dan Terbaik Di Asia

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Judi Online Terpercaya Dan Terbaik Di Asia

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Judi Online Terpercaya Dan Terbaik Di Asia

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Judi Online Terpercaya Dan Terbaik Di Asia

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Judi Online Terpercaya Dan Terbaik Di Asia

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Judi Online Terpercaya Dan Terbaik Di Asia

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 27 Oktober 2017

Kisah Ngentot Tante Girang genit Sampai Hamil





Sebuah kisah dewasa atau cerita seks seorang pria yang mengamili tantenya sendiri. Disini saya akan mengulas sedikit mengenai pengalaman pribadi saya sendiri, dan hal ini masih menghantui saya sampai cerita ini saya muat. Okey deh, saya perkenalkan diri dulu. Nama saya Bojach, atau biasa dipanggil Jach, tinggi badan 180 cm dengan kulit putih bersih, maklum peranakan atau istilahnya indo. Latar belakang keluarga saya adalah dari keluarga miskin, dimana saya sebagai anak sulung yang dapat dikatakan lain dari adik-adik saya. ( 27 - 10 - 2017 ).
Sebenarnya ayah saya asli orang Indonesia dan ibu juga, tapi dari cerita yang saya dapatkan dari kelurga, bahwa ibu saya pernah kerja di USA atau di Houston sebagai pembantu rumah tangga. Waktu itu ada pamilik yang tinggal di Huston memerlukan seorang pembantu untuk mengurusi anaknya. Pendek cerita ibu saya sudah 2 tahun di Huston mendapat masalah, dimana dia pernah diperkosa sama orang Bule di sana, dan karena sudah trauma dengan kejadian yang menimpanya, maka dia minta pulang ke Indonesia.
Sesampainya di Indonesia dia langsung mendapatkan jodoh, yaitu ayah saya sekarang, dan ternyata ibu saya telah hamil dengan orang Bule yang pernah memperkosanya. Itulah pendek cerita mengenai latar belakang saya, kenapa saya jadi keturunan indo.
Okey sorry terlalu panjang pendahuluannya, kita langsung saja ke ceritanya. Kejadian ini bermula dimana saya memiliki pacar yang sangat cemburu dan sayang sama saya, maka saya dianjurkan mengontrak rumah di rumah tantenya yang tentunya berdekatan dengan rumahnya. Saya bekerja di salah satu perusahaan Asing yang berkecimpung di Akuntan Public yang terkenal dan ternama, maka saya mendapatkan uang yang secukupnya untuk membiayai adik saya 5 orang yang sedang kuliah di Jakarta. Dan untung saja 3 orang masuk UI dan 2 orang masuk IPB, maka dengan mudah saya bayar uang semesterannya. Sedangkan saya sendiri hanya membutuhkan uang makan dan ongkos, dimana saya tinggal di kawasan Bogor yang terkenal dengan hujannya.
Setelah dua tahun saya mengontrak di rumah yang sampai sekarang juga masih saya tempati, terjadilah kejadian ini. Dimana waktu itu kelima adik saya pulang kampung karena liburan panjang ke Kalimantan, sedangkan saya yang kerja tidak dapat pulang kampung dengan mereka, maka tinggallah saya seorang diri di Jakarta. Waktu itu tepat hari Sabtu, dimana Om Boyke atau suami Tante Linda ini biasanya kerja pada hari Sabtu, maklum dia adalah pegawai swasta dan sering juga ke lapangan dimana dia bekerja di perminyakan di lepas pantai. Jadi waktu itu Om Boyke ke lapangan dan tinggallah Tante Linda sendirian di rumah.
Tante Linda telah menikah, tetapi sudah lama tidak mendapatkan anak hampir sudah 8 tahun, dan hal itu menjadi pertanyaan siapa yang salah, Tante Linda apa Om Boyke. Okey waktu itu tepatnya malam Sabtu hujan di Bogor begitu derasnya yang dapat menggoda diri untuk bermalas-malas. Secara otomatis saya langsung masuk kamar tidur dan langsung tergeletak.
Tiba-tiba Tante Linda memanggil, “Jach… Jach… Jach… tolong dong..!”




Saya menyahut panggilannya, “Ada apaan Tante..?”
“Ini lho.. rumah Tante bocor, tolong dong diperbaiki..!”
Lalu saya ambil inisiatif mencarikan plastik untuk dipakai sementara supaya hujannya tidak terlalu deras masuk rumah. 10 menitan saya mengerjakannya, setelah itu telah teratasi kebocoran rumah Tante Linda.Kemudian saya merapikan pakaian saya dan sambil duduk di kursi ruang makan.
Terus Tante Linda menawarkan saya minum kopi, “Nih.., biar hangat..!”
Karena saya basah kuyup semua waktu memperbaiki atap rumahnya yang bocor.
Saya jawab, “Okelah boleh juga, tapi saya ganti baju dulu ke rumah..” sambil saya melangkah ke rumah samping.
Saya mengontrak rumah petak Tante Linda persis di samping rumahnya.
Tidak berapa lama saya kembali ke rumah Tante Linda dengan mengenakan celana pendek tanpa celana dalam. Sejenak saya terhenyak menyaksikan pemandangan di depan mata, rupanya disaat saya pergi mandi dan ganti baju tadi, Tante Linda juga rupanya mandi dan telah ganti baju tidur yang seksi dan sangat menggiurkan. Tapi saya berusaha membuang pikiran kotor dari otak saya. Tante Linda menawarkan saya duduk sambil melangkah ke dapur mengambilkan kopi kesenangan saya. Selang beberapa lama, Tante Linda sudah kembali dengan secngkir kopi di tangannya.
Sewaktu Tante Linda meletakkan gelas ke meja persis di depan saya, tidak sengaja terlihat belahan buah dada yang begitu sangat menggiurkan, dan dapat merangsang saya seketika. Entah setan apa yang telah hinggap pada diri saya. Untuk menghindarkan yang tidak-tidak, maka dengan cepat saya berusaha secepat mungkin membuang jauh-jauh pikiran kotor yang sedang melanda diri saya.
Tante Linda memulai pembicaraan, “Giman Jach..? Udah hilang dinginnya, sorry ya kamu udah saya reporin beresin genteng Tante.”
“Ah… nggak apa-apa lagi Tante, namanya juga tetangga, apalagi saya kan ngontrak di rumah Tante, dan kebetulan Om tidak ada jadi apa salahnya menolong orang yang memerlukan pertolongan kita.” kata saya mencoba memberikan penjelasan.
“Omong-omong Jach, adik-adik kamu pada kemana semua..? Biasanya kan udah pada pulag kuliah jam segini,”
“Rupanya Tante Linda tidak tau ya, kan tadi siang khan udah pada berangkat ke Kalimantan berlibur 2 bulan di sana.”
“Oh… jadi kamu sendiri dong di rumah..?”
“Iya Tante..” jawab saya dengan santai.
Terus saya tanya, “Tante juga sendiri ya..? Biasanya ada si Mbok.., dimana Tante?”
“Itu dia Jach, dia tadi sore minta pulang ke Bandung lihat cucunya baru lahir, jadi dia minta ijin 1 minggu. Kebetulan Om kamu tidak di rumah, jadi tidak terlalu repot. Saya kasih aja dia pulang ke rumah anaknya di Bandung.” jelasnya.
Saya lihat jam dinding menunjukkan sudah jam 23.00 wib malam, tapi rasa ngantuk belum juga ada. Saya lihat Tante Linda sudah mulai menguap, tapi saya tidak hiraukan karena kebetulan Film di televisi pada saat itu lagi seru, dan tumben-tumbennya malam Sabtu enak siarannya, biasanya juga tidak. Tante Linda tidak kedengaran lagi suaranya, dan rupanya dia sudah ketiduran di sofa dengan kondisi pada saat itu dia tepat satu sofa dengan saya persis di samping saya.
Sudah setengah jam lebih kurang Tante Linda ketiduran, waktu itu sudah menunjukkan pukul 23.35.
“Aduh gimana ini, saya mau pulang tapi Tante Linda sedang ketiduran, mau pamitan gimana ya..?” kata saya dalam hati.
Tiba-tiba saya melihat pemandangan yang tidak pernah saya lihat. Dimana Tante Linda dengan posisi mengangkat kaki ke sofa sebelah dan agak selonjoran sedang ketiduran, dengan otomatis dasternya tersikap dan terlihat warna celananya yang krem dengan godaan yang ada di depan mata. Hal ini membuat iman saya sedikit goyang, tapi biar begitu saya tetap berusaha menenangkan pikiran saya.
Akhirnya, dari pada saya semakin lama disini semaking tidak terkendali, lebih baik saya bangunkan Tante Linda biar saya permisi pulang. Akhirnya saya beranikan diri untuk membangunkan Tante Linda untuk pulang. Dengan sedikit grogi saya pegang pundaknya.
“Tan… Tan…”




Dengan bermalas-malas Tante Linda mulai terbangun. Karena saya dengan posisi duduk persis di sampingnya, otomatis Tante Linda menyandar ke bahu saya. Dengan perasaan yang sangat kikuk, tidak ada lagi yang dapat saya lakukan. Dengan usaha sekali lagi saya bangunkan Tante Linda.
“Tan… Tan…”
Walaupun sudah dengan mengelus tangannya, Tante Linda bukannya bangun, bahkan sekarang tangannya tepat di atas paha saya.
“Aduh gimana ini..?” gumam saya dalam hati, “Gimana nantinya ini..?”
Entah setan apa yang telah hinggap, akhirnya tanpa disadari saya sudah berani membelai rambutnya dan mengelus bahunya. Belum puas dengan bahunya, dengan sedikit hati-hati saya elus badannya dari belakang dengan sedikit menyenggol buah dadanya. Aduh.., adik saya langsung lancang depan. Dengan tegangan tinggi, nafsu sudah kepalang naik, dan dengan sedikit keberanian yang tinggi, saya dekatkan bibir saya ke bibirnya. Tercium sejenak bau harum mulutnya.
Pelan-pelan saya tempelkan dengan gemetaran bibir saya, tapi anehnya Tante Linda tidak bereaksi apa-apa, entah menolak atau menerima. Dengan sedikit keberanian lagi, saya julurkan lidah ke dalam mulutnya. Dengan sedikit mendesah, Tante Linda mengagetkan saya. Dia terbangun, tapi entah kenapa bukannya saya ketakutan malah keluar pujian.
“Tante Linda cantik udah ngantuk ya..? Mmuahhh..!” saya kecup bibirnya dengan lembut.
Tanpa saya sadari, saya sudah memegang buah dadanya pada ciuman ketiga.
Tante Linda membalas ciuman saya dengan lembut. Dia sudah pakar soal bagaimana cara ciuman yang nikmat, yaitu dengan merangkul leher saya dia menciumi langit-langit mulut saya. 10 menit kami saling berciuman, dan sekarang saya sudah mengelus-elus buah dadanya yang sekal.
“Ahk… ahk..!” dengan sedikit tergesa-gesa Tante Linda sudah menarik celana saya yang tanpa celana dalam, dan dengan cepat dia menciumi kepala penis saya.
“Ahkk… ah..!” nikmatnya tidak tergambarkan, “Ahkkk..!”
Saya pun tidak mau kalah, saya singkapkan dasternya yang tipis ke atas. Alangkah terkejutnya saya, rupanya Tante Linda sudah tidak mengenakan apa-apa lagi di balik dasternya. Dengan agak agresif saya ciumi gunung vaginanya, terus mencari klistorisnya.
“Akh… akh… hus..!” desahnya.
Tante Linda sudah terangsang, terlihat dari vaginanya yang membasah. Saya harus membangkitkan nafsu saya lebih tinggi lagi.
30 menit sudah kami pemanasan, dan sekarang kami sudah berbugil ria tanpa sehelai benang pun yang lengket di badan kami. Tanpa saya perintah, Tante Linda merenggangkan pahanya lebar-lebar, dan langsung saya ambil posisi berjongkok tepat dekat kemaluannya. Dengan sedikit gemetaran, saya arahkan batang kemaluan saya dengan mengelus-elus di bibir vaginanya.
“Akh… husss… ahk..!” sedikit demi sedikit sudah masuk kepala penis saya.
“Akh… akh..!” dengan sedikit dorongan, “Bless… sss..!” masuk semuanya batang kejantanan saya.
Setelah saya diamkan semenit, secara langsung Tante Linda menggoyang-goyang pinggulnya ke kiri dan ke kanan. Tanpa diperintah lagi, saya maju-mundurkan batang kemaluan saya.
“Akh… uh… terus Sayang.., kenapa tidak dari dulu kamu puasin Tante..? Akh… blesset… plup… kcok… ckock… plup… blesset.. akh.. aduh Tante mau keluar nih..!”
“Tunggu Tante, saya juga udah mau datang..!”
Dengan sedikit hentakan, saya maju-mundurkan kembali batang kemaluan saya.
Sudah 15 menit kami saling berlomba ke bukit kenikmatan, kepala penis saya sudah mulai terasa gatal, dan Tante Linda teriak, “Akh..!”



Bersamaan kami meledak, “Crot… crot… crot..!” begitu banyak mani saya muncrat di dalam kandungannya.
Badan saya langsung lemas, kami terkulai di karpet ruang tamu.
Tante Linda kemudian mengajak saya ke kamar tamu. Sesampainya disana Tante Linda langsung mengemut batang kemaluan saya, entah kenapa penis saya belum mati dari tegangnya sehabis mencapai klimaks tadi. Langsung Tante Linda mengakanginya, mengarahkan kepala penis saya ke bibir vaginanya.
“Akh… husss..!” seperti kepedasan Tante Linda dengan liarnya menggoyang-goyangkan pinggulnya.
“Blesset… crup… crup… clup… cloppp..!” suara kemaluannya ketika dimasuki berulang-ulang dengan penis saya.
30 menit kami saling mengadu, entah sudah berapa kali Tante Linda orgasme. Tiba saatnya lahar panas mau keluar.
“Crot.., crot..!” meskipun sudah memuncratkan lahar panas, tidak lepas-lepasnya Tante Linda masih menggoyang pantatnya dengan teriakan kencang, “Akh..!”
Kemudian Tante tertidur di dada saya, kami menikmati sisa-sisa kenikmatan dengan batang kejantanan saya masih berada di dalam vaginanya dengan posisi miring karena pegal. Dengan posisi dia di atas, seakan-akan Tante Linda tidak mau melepaskan penis saya dari dalam vaginanya. Begitulah malam itu kami habiskan sampai 3 kali bersetubuh.
Jam 5 pagi saya ngumpat-umpat masuk ke rumah saya di sebelah, dan tertidur akibat kelelahan satu malam kerja berat. Begitulah kami melakukan hampir setiap malam sampai Om itu pulang dari kerjanya. Dan sepulangnya adik saya dari Kalimantan, kami tidak dapat lagi dengan leluasa bercinta. Begitulah kami hanya melakukan satu kali. Dalam dua hari itu pun kami lakukan dengan menyelinap ke dapurnya. Kebetulan dapurnya yang ada jendela itu berketepatan dengan kamar mandi kami di rumah sebelahnya.
3 bulan kemudian Tante Linda hamil dan sangat senang. Semua keluarganya memestakan anak yang mereka tunggu-tunggu 8 1/2 tahun. Tapi entah kenapa, Tante Linda tidak pernah mengatakan apa-apa mengenai kadungannya, dan kami masih melakukan kebutuhan kami.


Rabu, 25 Oktober 2017

ANAK SULUNG YANG MAMPU MEMUASKAN NAFSU BIRAHIKU




Bukan salahku kalau aku masih menggebu-gebu dalam berhubungan seks. Sayangnya suamiku sudah uzur, kami beda umur hampir 15 tahun, sehingga dia tidak lagi dapat memberi kepuasan kepadaku. Dan bukan salahku pula kemudian aku mencari pelampiasan pada pria-pria muda di luar, untuk memenuhi hasrat seks-ku yang kian menggebu di usia kepala 3 ini.  ( 25 - 10 - 2017 )

Namun sepandai-pandainya aku berselingkuh akhirnya ketahuan juga. Suamiku marah bukan kepalang memergoki aku berpelukan dengan seorang pria muda sambil telanjang bulat di sebuah motel. Dan ultimatum pun keluar dari suamiku. Disinilah cerita ewe ini dimulai.

Aku dilarang olehnya beraktivitas di luar rumah tanpa pengawalan. Entah itu dengan suamiku ataupun kedua anakku. Tak sedikitpun aku lepas dari pengawasan mereka bertiga. Secara bergantian ketiganya mengawasiku. Tommy anak sulungku yang baru masuk kuliah dapat giliran mengawasi di pagi hari karena dia masuk siang.

Siangnya giliran Bagus yang duduk di kelas dua SMA, untuk mengawasiku. Dan malamnya suamiku kena giliran. Tentu saja aktivitas seks-ku pun terganggu total. Hasratku sering tak terlampiaskan, akibatnya aku sering uring-uringan. Memang sih aku bisa masturbasi, tapi kurang nikmat. Dua minggu berlalu aku masih bisa menahan diri.

Sebulan berlalu aku sudah stres berat. Bahkan frekuensi masturbasiku terus bertambah, sampai pernah sehari 10 kali kulakukan. Tapi tetap saja tak pernah mencapai kepuasan yang total. Aku masih butuh kemaluan laki-laki!

Seperti pada pagi hari Senin, saat bangun pagi jam 8 rumah sudah sepi. Suamiku dan Bagus sudah pergi, dan tinggal Tommy yang ada di bawah. Aku masih belum bangkit dari tempat tidurku, masih malas-malasan untuk bangun.

Tiba-tiba aku tersentak karena merasa darahku mengalir dengan cepat. Ini memang kebiasaanku saat bangun pagi, nafsu seks-ku muncul. Sebisanya kutahan-tahan, tapi selangkanganku sudah basah kuyup. Aku pun segera melorotkan CD-ku dan langsung menyusupkan dua jari tangan kananku ke lubang kemaluanku.

Aku mendesis pelan saat kedua jari itu masuk, terus kukeluar-masukkan dengan pelan tapi pasti. Aku masih asyik bermasturbasi, tanpa menyadari ada sesosok tubuh yang sedang memperhatikan kelakuanku dari pintu kamar yang terbuka lebar. Dan saat mukaku menghadap ke pintu aku terkejut melihat Tommy, anak sulungku, sedang memperhatikanku bermasturbasi.

Tapi anehnya aku tidak kelihatan marah sama sekali, tangan kanan masih terus memainkan kemaluanku, dan aku malah mendesah keras sambil mengeluarkan lidahku. Dan Tommy tampak tenang-tenang saja melihat kelakuanku.

Aku jadi salah tingkah, tapi merasakan liang vagina yang makin basah saja, aku turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah Tommy. Anak sulungku itu masih tenang-tenang saja, padahal saat turun dari tempat tidur aku sudah melepas pakaian dan kini telanjang bulat. Aku yang sudah terbuai oleh nafsu seks tak mempedulikan statusku lagi sebagai mamanya.

Saat kami berhadapan tangan kanan langsung meraba selangkangan anak sulungku itu.

“Bercintalah dengan Mama, Tommy!” pintaku sambil mengelus-elus selangkangan Tommy yang sudah tegang.


Tommy tersenyum, “Mama tahu, sejak Tommy berumur 17 Tommy sudah sering membayangkan bagaimana nikmatnya kalo Tommy bercinta dengan Mama…”

Aku terperangah mendengar omongannya.

“Dan sering kalo Mama tidur, Tommy telanjangin bagian bawah Mama serta menjilatin kemaluan Mama.”

Aku tak percaya mendengar perkataan anak sulungku ini.

“Dan kini dengan senang hati Tommy akan entot Mama sampai Mama puas!”.

Tommy langsung memegang daguku dan mencium bibirku dan melumatnya dengan penuh nafsu. Lidahnya menyelusuri rongga mulutku dengan ganas. Sementara kedua tangannya bergerilya ke mana-mana, tangan kiri meremas-remas payudaraku dengan lembut sementara tangan kanannya mengelus permukaan kemaluanku. Aku langsung pasrah diperlakukan anakku sedemikian rupa, hanya sanggup mendesah dan menjerit kecil. Puas berciuman, Tommy melanjutkan sasarannya ke kedua payudaraku.

Kedua puting susuku yang waktu kecil pernah Tommy hisap, kembali dihisap anak sulungku itu dengan lembut. Kedua permukaan payudaraku dijilati sampai mengkilat, dan aku sedikit menjerit kecil saat putingku digigitnya pelan namun mesra. Aduh, tak henti-hentinya aku mendesah akibat perlakuan Tommy.

Ciuman Tommy berlanjut ke perut, dan anakku itu pun berjongkok sementara aku tetap berdiri. Aku tahu apa yang akan Tommy lakukan dan ini adalah bagian di mana aku sering orgasme. Yah, aku paling tak tahan kalau kemaluanku di oral seks.

Tommy tersenyum sebentar ke arahku, sebelum mulutnya mencium permukaan lubang tempat di mana dia dulu pernah keluar. Lidahnya pun menari-nari di liang vagina mamanya, membuatku melonjak bagai tersetrum. Kedua tanganku terus memegangi kepalanya yang tenggelam di selangkanganku, saat lidahnya menjilati klitorisku dengan lembut.

Dan benar saja, tak lama kemudian tubuhku mengejang dengan hebatnya dan desahanku semakin keras terdengar. Tommy tak peduli, anak sulungku itu terus menjilati kemaluanku yang memuncratkan cairan-cairan kental saat aku berorgasme tadi.

Aku yang kelelahan langsung menuju tempat tidur dan tidur telentang. Tommy tersenyum lagi. Anakku itu kini melucuti pakaiannya sendiri dan siap untuk menyetubuhi mamanya dengan penisnya yang telah tegang. Tommy bersiap memasukkan penisnya ke lubang vaginaku, dan aku menahannya, “Tunggu sayang, biar Mama kulum burungmu itu sebentar.”


Tommy menurut, di sodorkannya penis yang besar dan keras itu ke arah mulutku yang langsung mengulumnya dengan penuh semangat. Penis anakku itu kini kumasukkan seluruhnya ke dalam mulutku sementara anakku membelai rambutku dengan rasa sayang. Batangnya yang keras kujilati hingga mengkilap.

“Sekarang kau boleh entot kemaluan Mama, Tom..” kataku setelah puas mengulum penisnya. Anakku itu mengangguk. Penisnya segera dibimbing anakku menuju lubang kemaluan tempat Tommy lahir. Vaginaku yang basah kuyup memudahkan penis Tommy untuk masuk ke dalam dengan mulus.

“Ahh.. Tomm!” aku mendesah saat penis Tommy amblas dalam kemaluanku. Tommy lalu langsung menggenjot tubuhnya dengan cepat, lalu berubah lambat tapi pasti. Diperlakukan begitu kepalaku berputar-putar saking nikmatnya.

Apalagi Tommy seringkali membiarkan kepala penisnya menggesek-gesek permukaan kemaluanku sehingga aku kegelian. Berbagai macam posisi diperagakan oleh Tommy, mulai dari gaya anjing sampai tradisional membuatku orgasme berkali-kali.

Tapi anak sulungku itu belum juga ejakulasi membuatku penasaran dan bangga. Ini baru anak yang perkasa. Dan baru saat aku berada di atas tubuhnya, Tommy mulai kewalahan. Goyangan pinggulku langsung memacunya untuk mencapai puncak kenikmatan.

Dan saat Tommy memeluk dengan erat, saat itu pula air mani anak sulungku itu membasahi kemaluanku dengan derasnya, membuatku kembali orgasme untuk yang kesekian kalinya. Selangkanganku kini sudah banjir tidak karuan bercampur aduk antara mani Tommy dengan cairanku sendiri. Tommy masih memelukku dan mencium bibirku dengan lembut.

Dan kami terus bermain cinta sampai siang dan baru berhenti saat Bagus pulang dari sekolah. Sejak saat itu aku tak lagi stress karena sudah mendapat pelampiasan dari anakku. Setiap saat aku selalu dapat memuaskan nafsuku yang begitu besar.

Dan tidak seorang pun mengetahui kecuali kami berdua.


Selasa, 24 Oktober 2017

Cerita ABG Sangek



Saya tinggal disebuah apartment bersama dengan 3 orang teman sekuliahan, namanya Widya, Yudha, dan Tom. Hampir setiap malam kami berempat selalu nonton film porno sama-sama. Pukul 8 malam tiba saatnya saya mandi, segera kubuka kran air panas dan dingin dalam sebuah bath tub, setelah itu kubuka semua bajuku,

sehingga telanjang bulat lalu aku menghadap ke arah sebuah cermin besar, terlihatlah seluruh bentuk tubuhku, kulihat kedua payudaraku yang ukurannya cukup besar, kuremas-remas dan kuputar-putar puting payudaraku sehingga timbullah keinginan untuk melakukan masturbasi.

Lalu aku duduk di atas kloset sambil mengangkangkan kedua kaki dan kuraih selang yang ada di sampingku, kuarahkan selang itu tepat pada vaginaku lalu kubuka kran air itu dengan volume sedang, “Hmm.., ehmm” nikmatnya..

Kira-kira 2 menit kemudian kutambah lagi volume air pada tahap maksimal, semburan air yang begitu kencang menerjang dengan keras ke arah vaginaku, aku merasakan bagaikan penis yang menerobos masuk ke dalam vaginaku.

Guyuran air selang yang sangat kencang itu membuat saya lunglai di atas kloset, mulai kurasakan bagian dalam vaginaku berdenyut-denyut, badanku serasa mendidih, pikiranku seakan-akan melayang tinggi, antara setengah sadar saya mendesah karena nikmatnya, ” hmm.., mm.., hsss.., hhsss.., oh.., oh.., oh.., yes.., yeah.., yeaaahh” dan akhirnya saya mengerang kuat, “Aaakkhh.., ah.., ah.., aaah.., hmm” tanda saya sudah mencapai klimaks.

Air selang itu teteap kuarahkan ke vaginaku agar mencapai orgasme-orgasme yang berikutnya, setelah mencapai beberapa orgasme, segera kuakhiri masturbasi itu, lalu aku melangkah masuk ke dalam bath tub kemudian berendam sejenak, tiba-tiba Tom membuka pintu kamar mandi. Dengan spontan aku menjerit kencang, Tom hanya terpaku melihat keadaanku yang telanjang bulat, sehingga handuk yang dipegangnya jatuh ke atas lantai dengan segera Tom langsung menutup pintu.

“Maafin gue Yas, gue gak tau kalo lu ada di dalem, lagian loe gak ngunci pintu sih!”
“Perasaan tadi udah gue kunci kok”, sahutku.
“Ya, udah. Lain kali kalo mau mandi pintunya dikunci, Yas, tolong ambilin handuk gue dong”, perintah Tom dari balik pintu.



Segera kuambil handuk Tom yang jatuh di lantai, tiba-tiba sebuah benda aneh terjatuh dari selipan handuk kepunyaan Tom, segera kuraih dan ternyata benda aneh itu adalah sebuah alat vibrator yang berupa penis tiruan yang terbuat dari plastik dan bisa bergetar jika di masukkan ke dalam vagina.

“Nih handuknya, yang ini aku pinjam bentar yah”, sambil menunjukkan penis tiruan itu. “Kamu mau ngapain ama benda itu”, Tanya Tom. “Buat ngedapetin sesuatu yang nikmat”, jawabku sambil tersenyum nakal kepada Tom, lalu kututup kembali pintu itu.

Aku masuk kembali ke dalam bath tub yang sudah tidak ada airnya, segera kumasukkan perlahan-lahan penis plastik itu ke dalam vaginaku lalu kutekan tombolnya agar benda itu dapat bergetar, vaginaku serasa digelitik karena gelinya, lalu kutekan lagi tombol alat itu sampai kecepatan maksimum, kini penis plastik itu bergetar dengan cepat sekali. Kurasakan kenikmatan yang luar biasa.

Setelah 5 menit berlalu kurasa aku sudah mau mencapai klimaks lalu kumainkan penis plastik itu dengan menarik keluar dari vaginaku kemudian kumasukkan kembali, dengan gerakan yang lebih cepat dan agak kasar kusodok-sodok penis plastik itu ke dalam vaginaku,

kulihat puting payudaraku mulai menegang diikuti dengan badanku yang mulai menegang, tanda aku sudah mencapai klimaks, kemudian aku berdiri dan cairan yang berupa lendir putih mengalir dari vaginaku. Setelah aku selesai mandi kulihat 3 orang temanku sedang asyik nonton film porno di ruang tamu.

Kemudian aku duduk di samping Tom, kira setengah jam kemudian aku merasa leherku sakit, segera kubaringkan kepalaku di pangkuan Tom, tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yang mengganjal di telingaku, ternyata penis Tom sudah tegang dan tepat mengenai telingaku. Tapi aku cuek aja lagian itu hal yang wajar kalau seorang cowok lagi horny. Kudengar napas Tom yang mulai tidak beraturan, badannya agak menggigil sedikit mngkin karena menahan nafsu yang begitu tinggi.

Tom mulai membelai rambutku, lalu ke arah pundakku, karena aku juga menikmati belaian halus tangan Tom, maka aku tidak menolak ketika Tom memasukkan tangannya di sela-sela kimonoku, kemudian buah dadaku diremas-remasnya aku segera mengambil posisi duduk membelakangi Tom, kemudian Tom melanjutkan meremas-remas buah dadaku sambil menciumi leherku dan sesekali mencupangi leherku.



Ternyata kedua temanku si Widya dan Yudha sadar dengan apa yang aku lakukan dengan Tom lalu si Widya bilang, “Lanjutinnya di kamar aja gih, biar lebih nikmat ” lalu Tom segera menggendongku, dibawanya aku ke kamarnya, kami berdua berbaring di tempat tidurnya.

Tom mulai membuka kimonoku dan menjilat-jilat kedua buah dadaku, tangannya mulai membuka celana dalamku kemudian Tom kembali menciumiku. Tom berada di atas tubuhku sementara penisnya digesek-gesekan di bagian luar vaginaku.

Buah dadaku otomatis tersandar pada dada Tom yang lapang. Agar Tom lebih mudh menggesek-gesekkan senjatanya ke liang kewanitaanku, kukangkangkan kedua kakiku, hal itu membuat Tom semakin bersemangat. Kami saling berciuman dengan begitu liarnya, sesekali kugigit pelan lidah Tom namun Tom membalas gigitanku dengan mengulum lidahku.

Setelah puas berciuman Tom mulai mengelus-ngelus vaginaku, lalu kubuka bibir vaginaku supaya terlihat clitorisnya. Tom langsung menjilat-jilat bagian luar organ kewanitaan dan memainkan ujung lidah di sekitarnya. Kemudian Tom memasukkan jari telunjuknya ke dalam vaginaku dan dikocok-kocok sehingga aku mengerang karena nikmat.

Setelah vaginaku sudah cukup basah, gantian aku yang mengocok penis Tom dengan tangan. Pertama Tom hanya menikmati kocokan tanganku, lalu kumasukkan penis Tom ke dalam mulutku, mulai kuhisap-hisap, kukulum ujung penisnya berkali-kali hingga Tom mengerang keenakan dia menutup matanya.

Kuulangi terus mengulum penisnya sampai penisnya berdiri tegak, karena gemasnya dengan penis Tom yang sudah mengeras lalu kugigit penisnya pelan-pelan, saat itu mengatakan, “Yeah sayang.., ayo kamu pasti bisa, gigit yang keras sayang”. Karena merasa ditantang kukulum lebih lama penisnya agar Tom merasakan kenikmatan itu. Karena penis Tom sudah cukup tegang, Tom langsung memelukku dan dibaringkan aku di tempat tidurnya.

Segera dia mengambil ancang-ancang untuk memasukkan penisnya di vaginaku, tapi sebelum itu Tom menyarungi penisnya dengan kondom “tiger type”. Luar kondom itu bergerigi halus dan ekstra panjang, kelihatan penis Tom menjadi besar dan panjang.

Lalu dengan perlahan-lahan Tom mulai memasukkan ujung penisnya ke dalam vaginaku hingga penisnya masuk seluruhnya, saat itu aku yang hipersex ini berteriak karena terasa agak sakit, mungkin gara-gara kondom yang dipakai Tom, tapi rasa sakit itu hanya permulaannya saja setelah itu dapat kurasakan kocokan penis Tom dalam vaginaku begitu hebat,

Tom mendengar desahanku begitu juga dengan napasku yang membuat Tom semakin bergairah, Tom menambah kecepatan kocokannya sehingga aku kewalahan dan hanya bisa menaik-turunkan badanku sementara kedua tanganku berpegangan kuat pada kain sprei.

“Tom, ganti posisi yah”, pintaku.
“Up to you darling”, balas Tom sambil mengelarkan penisnya dari vaginaku.


Kemudian aku yang hipersex ini menungging di depan Tom (doggy style) sementara itu Tom melepaskan kondom yg dipakainya sambil mangatakan, “Nggak usah pakai kondom yah, biar lebih licin”, aku hanya menganggukkan kepala tanda setuju.

Lalu Tom mulai memasukkan kembali penisnya dalam vaginaku, dan kedua tangannya memegang pantatku. Gerakan Tom mulai dipercepat dan semakin cepat, “Oh yeahh.., ayo Tom goyang saya, lebih cepat sayang.., hsss.. hs.., hhsss.., oh.., ohh.., yeahh right now.., akkkhh”, aku berteriak sejadi mungkin, namun Tom belum mencapai orgasme lalu kecepatannya ditambah lagi dengan agak kasar.

Aku yang hipersex hanya menahan kedua payudaraku agar tidak berguncang-guncang, baru kali ini kurasakan kenikmatan yg begitu dahsyat, sampai akhirnya aku mencapai orgasme yang ke empat kalinya diikuti dengan Tom. Kami berdua mencapai orgasme secara bersamaan.

Kurasakan vaginaku mulai menghangat karena sperma Tom tercurah di dalam vaginaku, seluruh badanku menegang begitu juga dengan puting payudaraku yang menegang, lalu Tom segera mengeluarkan penisnya dan langsung memelukku sambil megulum puting payudaraku yang menegang.

“Gimana, hebat kan”, Tanya Tom sambil menatapku, aku hanya tersenyum sambil memeluknya lebih erat.
“Penisku lebih nikmat dari pada penis tiruan yang kamu pinjam itu kan”, goda Tom kepadaku.
“Penis mainan itu punya siapa?”, Tanyaku.
“Itu punyanya Widya dia juga sering masturbasi pake itu kok, makanya kalo kamu mau masturbasi lagi gak usah pake itu lagi yah, kan ada aku”, goda Tom kepadaku.

Sejak saat itu kami berdua selalu melakukan hubungan badan rutin setiap hari, kadang-kadang kalau lagi horny banget aku bisa 3 kali bersetubuh dengan Tom, mungkin karena aku ini jenis cewek yang hipersex begitu juga dengan Tom. 

CERITA DEWASA | CERITA TANTE GIRANG | CERITA ABG | CERITA SEDARAH | VIDEO BOKEP | FOTO BUGIL

Sabtu, 21 Oktober 2017

Foto Meki Indah Mulus

Tak ada yang seindah meki nya Indah, mahasiswi di salah satu kampus di jakarta. Harum nya semerbak bunga melati. Crot…Crot…


Kamis, 19 Oktober 2017

Big Tittied Russian Marina Visconti Casting



Kembali lagi bersama kerajaanlendir kali ini kita akan mempersembahkan sebuah video bokep karya ibu
rumah tangga di rusia yang sangat hot

Judul :  Big Tittied Russian Marina Visconti Casting
Durasi : 08:09

semoga bermanfaat, selamat menikmati



Cerita Sex Dengan ABG Anak SMP



Suatu hari aku ke Jakarta. Ketika aku sampai ke rumah kakakku, aku melihat ada tamu, rupanya ia adalah teman kuliah kakakku waktu dulu. Aku dikenalkan kakakku kepadanya. Rupanya ia sangat ramah kepadaku. Usianya 40 tahun dan sebut saja namanya Firman. Ia pun mengundangku untuk main ke rumahnya dan dikenalkan pada anak-istrinya. Istrinya, Dian, 7 tahun lebih muda darinya, dan putrinya, Rina, duduk di kelas 2 SMP.

Kalau aku ke Jakarta aku sering main ke rumahnya. Dan pada hari Senin, aku ditugaskan oleh Firman untuk menjaga putri dan rumahnya karena ia akan pergi ke Malang, ke rumah sakit untuk menjenguk saudara istrinya. Menurutnya sakit demam berdarah dan dirawat selama 3 hari. oleh karena itu ia minta cuti di kantornya selama 1 minggu. Ia berangkat sama istrinya, sedangkan anaknya tidak ikut karena sekolah.

Setelah 3 hari di rumahnya, suatu kali aku pulang dari rumah kakakku, karena aku tidak ada kesibukan apapun dan aku pun menuju rumah Firman. Aku pun bersantai dan kemudian menyalakan VCD. Selesai satu film. Saat melihat rak, di bagian bawahnya kulihat beberapa VCD porno. Karena memang sendirian, aku pun menontonnya. Sebelum habis satu film, tiba-tiba terdengar pintu depan dibuka. Aku pun tergopoh-gopoh mematikan televisi dan menaruh pembungkus VCD di bawah karpet.

“Hallo, Oom Ryan..!” Rina yang baru masuk tersenyum.
“Eh, tolong dong bayarin Bajaj… uang Rina sepuluh-ribuan, abangnya nggak ada kembalinya.”
Aku tersenyum mengangguk dan keluar membayarkan Bajaj yang cuma dua ribu rupiah.

Saat aku masuk kembali.., pucatlah wajahku! Rina duduk di karpet di depan televisi, dan menyalakan kembali video porno yang sedang setengah jalan. Dia memandang kepadaku dan tertawa geli.
“Ih! Oom Ryan! Begitu, tho, caranya..? Rina sering diceritain temen-temen di sekolah, tapi belon pernah liat.”
Gugup aku menjawab, “Rina… kamu nggak boleh nonton itu! Kamu belum cukup umur! Ayo, matiin.”
“Aahhh, Oom Ryan. Jangan gitu, dong! Tu, liat… cuma begitu aja! Gambar yang dibawa temen Rina di sekolah lebih serem.”

Tak tahu lagi apa yang harus kukatakan, dan khawatir kalau kularang Rina justru akan lapor pada orangtuanya, aku pun ke dapur membuat minum dan membiarkan Rina terus menonton. Dari dapur aku duduk-duduk di beranda belakang membaca majalah.

Sekitar jam 7 malam, aku keluar dan membeli makanan. Sekembalinya, di dalam rumah kulihat Rina sedang tengkurap di sofa mengerjakan PR, dan… astaga! Ia mengenakan daster yang pendek dan tipis. Tubuh mudanya yang sudah mulai matang terbayang jelas. Paha dan betisnya terlihat putih mulus, dan pantatnya membulat indah. Aku menelan ludah dan terus masuk menyiapkan makanan.

Setelah makanan siap, aku memanggil Rina. Dan.., sekali lagi astaga… jelas ia tidak memakai BH, karena puting susunya yang menjulang membayang di dasternya. Aku semakin gelisah karena penisku yang tadi sudah mulai “bergerak”, sekarang benar-benar menegak dan mengganjal di celanaku.

Selesai makan, saat mencuci piring berdua di dapur, kami berdiri bersampingan, dan dari celah di dasternya, buah dadanya yang indah mengintip. Saat ia membungkuk, puting susunya yang merah muda kelihatan dari celah itu. Aku semakin gelisah. Selesai mencuci piring, kami berdua duduk di sofa di ruang keluarga.

“Oom, ayo tebak. Hitam, kecil, keringetan, apaan..!”
“Ah, gampang! Semut lagi push -up! Khan ada di tutup botol Fanta! Gantian… putih-biru-putih, kecil, keringetan, apa..?”
Mia mengernyit dan memberi beberapa tebakan yang semua kusalahkan.
“Yang bener… Rina pakai seragam sekolah, kepanasan di Bajaj..!”
“Aahhh… Oom Ryan ngeledek..!”
Mia meloncat dari sofa dan berusaha mencubiti lenganku. Aku menghindar dan menangkis, tapi ia terus menyerang sambil tertawa, dan… tersandung!

Ia jatuh ke dalam pelukanku, membelakangiku. Lenganku merangkul dadanya, dan ia duduk tepat di atas batang kelelakianku! Kami terengah-engah dalam posisi itu. Bau bedak bayi dari kulitnya dan bau shampo rambutnya membuatku makin terangsang. Dan aku pun mulai menciumi lehernya. Rina mendongakkan kepala sambil memejamkan mata, dan tanganku pun mulai meremas kedua buah dadanya.

Nafas Rina makin terengah, dan tanganku pun masuk ke antara dua pahanya. Celana dalamnya sudah basah, dan jariku mengelus belahan yang membayang.
“Uuuhh… mmmhhh…” Rina menggelinjang.
Kesadaranku yang tinggal sedikit seolah memperingatkan bahwa yang sedang kucumbu adalah seorang gadis SMP, tapi gariahku sudah sampai ke ubun-ubun dan aku pun menarik lepas dasternya dari atas kepalanya.
Aahhh..! Rina menelentang di sofa dengan tubuh hampir polos!

Aku segera mengulum puting susunya yang merah muda, berganti-ganti kiri dan kanan hingga dadanya basah mengkilap oleh ludahku. Tangan Rina yang mengelus belakang kepalaku dan erangannya yang tersendat membuatku makin tak sabar. Aku menarik lepas celana dalamnya, dan.. nampaklah bukit kemaluannya yang baru ditumbuhi rambut jarang. Bulu yang sedikit itu sudah nampak mengkilap oleh cairan kemaluan Rina. Aku pun segera membenamkan kepalaku ke tengah kedua pahanya.

“Ehhh… mmmaaahhh..,” tangan Rina meremas sofa dan pinggulnya menggeletar ketika bibir kemaluannya kucium.
Sesekali lidahku berpindah ke perutnya dan mengemut perlahan.
“Ooohh… aduuhhh..,” Rina mengangkat punggungnya ketika lidahku menyelinap di antara belahan kemaluannya yang masih begitu rapat.
Lidahku bergerak dari atas ke bawah dan bibir kemaluannya mulai membuka. Sesekali lidahku akan membelai kelentitnya dan tubuh Rina akan terlonjak dan nafas Rina seakan tersedak.
Tanganku naik ke dadanya dan meremas kedua bukit dadanya. Putingnya sedikit membesar dan mengeras.

Ketika aku berhenti menjilat dan mengulum, Rina tergeletak terengah -engah, matanya terpejam.
Tergesa aku membuka semua pakaianku, dan kemaluanku yang tegak teracung ke langit-langit, kubelai -belaikan di pipi Rina.
“Mmmhh… mmmhhh… ooohhhmmm..,” ketika Rina membuka bibirnya, kujejalkan kepala kemaluanku.
Mungkin film tadi masih diingatnya, jadi ia pun mulai menyedot. Tanganku berganti-ganti meremas dadanya dan membelai kemaluannya.

Segera saja kemaluanku basah dan mengkilap. Tak tahan lagi, aku pun naik ke atas tubuh Rina dan bibirku melumat bibirnya. Aroma kemaluanku ada di mulut Rina dan aroma kemaluan Rina di mulutku, bertukar saat lidah kami saling membelit.

Dengan tangan, kugesek-gesekkan kepala kemaluanku ke celah di selangkangan Rina, dan sebentar kemudian kurasakan tangan Rina menekan pantatku dari belakang.
“Ohhmm, mam… msuk… hhh… msukin… Omm… hhh… ehekmm…”
Perlahan kemaluanku mulai menempel di bibir liang kemaluannya, dan Rina semakin mendesah – desah. Segera saja kepala kemaluanku kutekan, tetapi gagal saja karena tertahan sesuatu yang kenyal. Aku pun berpikir, apakah lubang sekecil ini akan dapat menampung kemaluanku yang besar ini. Terus terang saja, ukuran kemaluanku adalah panjang 15 cm, lebarnya 4,5 cm sedangkan Rina masih SMP dan ukuran lubang kemaluannya terlalu kecil.

Tetapi dengan dorongan nafsu yang besar, aku pun berusaha. Akhirnya usahaku pun berhasil. Dengan satu sentakan, tembuslah halangan itu. Rina memekik kecil, dahinya mengernyit menahan sakit. Kuku-kuku tangannya mencengkeram kulit punggungku. Aku menekan lagi, dan terasa ujung kemaluanku membentur dasar padahal baru 3/4 kemaluanku yang masuk. Lalu aku diam tidak bergerak, membiarkan otot-otot kemaluan Rina terbiasa dengan benda yang ada di dalamnya.

Sebentar kemudian kernyit di dahi Rina menghilang, dan aku pun mulai menarik dan menekankan pinggulku. Rina mengernyit lagi, tapi lama kelamaan mulutnya menceracau.
“Aduhhh… ssshhh… iya… terusshh… mmmhhh… aduhhh… enak… Oommm…”
Aku merangkulkan kedua lenganku ke punggung Rina, lalu membalikkan kedua tubuh kami hingga Rina sekarang duduk di atas pinggulku. Nampak 3/4 kemaluanku menancap di kemaluannya. Tanpa perlu diajarkan, Rina segera menggerakkan pinggulnya, sementara jarijariku berganti-ganti meremas dan menggosok dada, kelentit dan pinggulnya, dan kami pun berlomba mencapai puncak.

Lewat beberapa waktu, gerakan pinggul Rina makin menggila dan ia pun membungkukkan tubuhnya dan bibir kami berlumatan. Tangannya menjambak rambutku, dan akhirnya pinggulnya menyentak berhenti. Terasa cairan hangat membalur seluruh batang kemaluanku.

Setelah tubuh Rina melemas, aku mendorong ia telentang. Dan sambil menindihnya, aku mengejar puncakku sendiri. Ketika aku mencapai klimaks, Rina tentu merasakan siraman air maniku di liangnya, dan ia pun mengeluh lemas dan merasakan orgasmenya yang ke dua.

Sekian lama kami diam terengah-engah, dan tubuh kami yang basah kuyup dengan keringat masih saling bergerak bergesekan, merasakan sisa -sisa kenikmatan orgasme.
“Aduh, Oom… Rina lemes. Tapi enak banget.”
Aku hanya tersenyum sambil membelai rambutnya yang halus. Satu tanganku lagi ada di pinggulnya dan meremas-remas. Kupikir tubuhku yang lelah sudah terpuaskan, tapi segera kurasakan kemaluanku yang telah melemas bangkit kembali dijepit liang vagina Rina yang masih amat kencang.

Aku segera membawanya ke kamar mandi, membersihkan tubuh kami berdua dan… kembali ke kamar melanjutkan babak berikutnya. Sepanjang malam aku mencapai tiga kali lagi orgasme,dan Rina… entah berapa kali. Begitupun di saat bangun pagi, sekali lagi kami bergumul penuh kenikmatan sebelum akhirnya Rina kupaksa memakai seragam, sarapan dan berangkat ke sekolah.

Kembali ke rumah Firman, aku masuk ke kamar tidur tamu dan segera pulas kelelahan. Di tengah tidurku aku bermimpi seolah Rina pulang sekolah, masuk ke kamar dan membuka bajunya, lalu menarik lepas celanaku dan mengulum kemaluanku. Tapi segera saja aku sadar bahwa itu bukan mimpi, dan aku memandangi rambutnya yang tergerai yang bergerak-gerak mengikuti kepalanya yang naik-turun. Aku melihat keluar kamar dan kelihatan VCD menyala, dengan film yang kemarin. Ah! Merasakan caranya memberiku “blowjob”, aku tahu bahwa ia baru saja belajar dari VCD.

Cerita Sedarah Mama Nakal yang Mengenalkanku Pada Kenikmatan Seks


Marlina (nama samaran), 35 tahun, adalah seorang ibu rumah tangga dengan 2 orang anak. Penampilan Marlina sangat menarik. Sebagai wanita yang tinggal di kota besar, Bandung, cara berpakaiannya selalu sexy. Tidak sexy murahan tapi berkelas dan menarik.
Dengan tubuh tinggi semampai, dada 36, dan kulit yang putih, walau sudah menikah dan punya anak yang sudah cukup dewasa, tapi masih banyak lelaki yang selalu menggodanya. Anaknya yang paling besar, Jimmy (nama samaran), 19 tahun, seorang anak yang yang baik dan penurut pada orang tuanya.
Anak kedua, Yenny (nama samaran), 18 tahun, seorang anak yang sudah mulai beranjak dewasa. Sedangkan suami Marlina, Herman (nama samaran), adalah seorang suami yang cukup baik dan perhatian pada keluarga.
Bekerja sebagai seorang PNS di suatu instansi pemerintah. Kehidupan sexual Marlina sebetulnya tidak ada masalah sama sekali dengan suaminya. Walau banyak lelaki yang menggoda, tak sedikitpun ada niat dia untuk mengkhianati Herman.
Tapi ada sesuatu yang berubah dalam diri Marlina ketika suatu hari dia secara tidak sengaja melihat anak lelakinya, Jimmy, sedang berpakaian setelah mandi. Dari balik pintu yang tidak tertutup rapat, Marlina dengan jelas melihat Jimmy telanjang.
Matanya tertuju pada kontol Jimmy yang dihiasi dengan bulu-bulu yang tidak terlalu lebat. Sejak saat itu Marlina pikirannya selalu teringat pada tubuh telanjang anak lelakinya itu. Bahkan seringkali Marlina memperhatikan Jimmy bila sedang makan, sedang duduk, atau sedang apapun bila ada kesempatan.
“Ada apa si Mam, kok liatin Jimmy terus?” tanya Jimmy ketika Marlina memperhatikannya di ruang tamu.
“Tidak ada apa-apa, Jim.. Hanya saja Mama jadi senang karena melihat kamu makin besar dan dewasa,” ujar Marlina sambil tersenyum.
“Kamu sudah punya pacar, Jim?” tanya Marlina si mama nakal.
“Pacar resmi sih belum ada, tapi kalau sekedar teman jalan sih ada beberapa. Memangnya kenapa, Mam?” tanya Jimmy.
“Ah, tidak. Mama hanya pengen tahu saja,” ujar Marlina.
“Kamu pernah kissing?” tanya Marlina.
“Ah, Mama.. Pertanyaannya bikin malu Jimmy ah…” ujar Jimmy sambil tersenyum.
“Yee.. Tidak apa-apa kok, Jim.. Jujur saja pada Mama. Mama juga pernah muda kok. Mama mengerti akan maunya anak muda kok…” ujar Marlina sambil menjewer pelan telinga Jimmy. Jimmy tertawa.
“Ya, Jimmy pernah ciuman dengan mereka,” ujar jimmy.
“ML?” tanya Marlina lagi.
“ML apa sih artinya, Mam?” tanya Jimmy tidak mengerti.
“Making Love atau ngentot …” ujar Marlina si mama nakal sambil mempraktekkan ibu jarinya diselipkan diantara telunjuk dan jari tengah.
“Wah kalau itu JImmy belum pernah, Mam.. Tidak berani. Takut hamil…” ujar Jimmy. Marlina tersenyum mendengarnya.
“Kenapa Mama tersenyum?” tanya Jimmy.
“Karena kamu masih sangat polos, sayang…” kata Marlina si mama nakal sambil mencubit pipi Jimmy, lalu bangkit untuk menyiapkan segala sesuatunya karena Herman akan segera pulang.
Malam harinya, Marlina, Jimmy, dan Yenny asyik menonton TV, sedangkan Herman sedang mengerjakan sesuatu di meja kerjanya.
“Ciuman rasanya gimana sih?” tanya Yenny ketika menyaksikan adegan ciuman di televisi.
“Ah, kamu.. Masih kecil! Tidak perlu tahu,” ujar Jimmy sambil mengucek-ngucek rambut Yenny.
“Tidak boleh begitu, Jim.. Adikmu harus tahu tentang apapun yang dia tidak mengerti. Biar tidak salah langkah nantinya…” ujar Marlina sambil menatap Jimmy.
“Begini, Yen…” ujar Marlina.
“Ciuman itu tidak ada rasa apa-apa.. Tidak manis, pahit atau asin. Hanya saja, kalau kamu sudah besar nanti dan sudah merasakannya, yang terasa hanya perasaan nyaman dan makin sayang kepada pacar atau suami kamu…” ujar Marlina si mama nakal lagi.
“Ah, nggak ngerti…” ujar yenny.
“Mendingan Yenny tidur saja, ah.. Sudah ngantuk…” ujar Yenny.
“Ya sudah, tidurlah sayang,” ujar Marlina. Yenny kemudian bangkit dan segera menuju kamar tidurnya.
Ketika menyaksikan adegan ranjang di televisi, Marlina bertanya kepada Jimmy, “Apakah kamu sudah itu dengan pacarmu?”.
“Jimmy belum punya pacar, Mam.. Mereka hanya sekedar teman saja,” jawab Jimmy.
“Tapi kok kamu bisa ciuman dengan mereka?” tanya Marlina si mama nakal lagi sambil tersenyum.
“Ya namanya juga saling suka…” jawab Jimmy sambil tersenyum juga.
“Sudah sejauh mana kamu melakukan sesuatu dengan mereka?” tanya Marlina.
“Tidak apa-apa kok, Jim.. Bicara terbuka saja dengan Mama,” ujarnya Marlina lagi. Jimmy menatap mata ibunya sambil tersenyum.
“Ya begitulah…” kata Jimmy.
“Ya begitulah apa?” tanya Marlina si mama nakal lagi.
“Ya begiutlah.. Ciuman, saling pegang, saling raba…” ujar Jimmy malu malu. Marlina tersenyum.
“Hanya itu?” tanya Marlina lagi.
Jimmy melirik ke arah ayahnya yang sedang sibuk mengerjakan sesuatu di meja kerjanya.
“Mama jangan bilang ke Papa ya?” ujar Jimmy.
Marlina tersenyum sambil mengangguk. Jimmy lalu beringsut mendekati Marlina.
“Jimmy pernah oral dengan beberapa teman wanita…” ujarnya sambil berbisik.
Marlina tersenyum sambil mencubit pipi Jimmy.
“Nakal juga ya kamu!” ujar Marlina si mama nakal sambil tersenyum.
“Rasanya bagaimana?” tanya Marlina sambil berbisik.
“Sangat enak, Mam…” ujar Jimmy.
“Tapi Jimmy dengar, katanya kalau punya Jimmy dimasukkan ke punya wanita rasanya lebih enak.. Benar tidak, Mam?” tanya Jimmy.
Marlina kembali tersenyum tapi tidak menjawab..
“Kamu mau tahu rasanya, Jim?” tanya Marlina sambil tetap tersenyum. Jimmy mengangguk.
“Sini ikut Mama…” ajak Marlina sambil bangkit lalu pergi ke ruang belakang. Jimmy mengikuti dari belakang.
Sesampai di ruang belakang, Marlina menarik tangan Jimmy agar mendekat.
“Ada apa sih, Mam?” tanya Jimmy.
“Karena kamu sudah dewasa, Mama anggap kamu sudah seharusnya tahu tentang hal tersebut,” ujar Marlina dengan nafas agak memburu menahan gejolak yang selama ini terpendam terhadap anaknya tersebut.
“Ciumlah Mama sayang…” kata Marlina si mama nakal sambil mengecup bibir Jimmy.
Jimmy diam karena tidak tahu harus berbuat apa. Marlina terus melumat bibir anaknya itu sambil tanggannya masuk ke dalam celana Hawaii Jimmy. Lalu dengan lembut diremas dan dikocoknya kontol anaknya. Karena tidak tahan merasakan rasa enak, Jimmy dengan segera membalas ciuman Marlina dengan hangat. Sambil terus mengocok dan meremas kontol Jimmy, Marlina berkata,
“Kamu ingin merasakan rasanya bersetubuh kan, sayang?”.
“Iya, Mam…” ujar Jimmy dengan nafas memburu.
“Mama juga sama, Jim.. Mama ingin merasakan hal itu dengan kamu,” ujar Marlina.
“Kapan, Ma?” tanya Jimmy sambil menggerakkan pinggulnya maju mundur karena enak dikocok kontol oleh Marlina.
“Jangan sekarang ya, sayang…” ujar Marlina si mama nakal sambil melepaskan genggaman tangannya pada kontol Jimmy.
“Yang penting kamu harus tahu bahwa Mama sangat sayang kamu…” kata Marlina sambil mengecup bibir Jimmy.
“Jimmy juga sangat sayang Mama,” ujar Jimmy.
“Sekarang Mama harus tidur karena sudah malam. Nanti Papamu curiga…” ujar Marlina sambil meninggalkan Jimmy.
Jimmy menarik nafas panjang menahan suatu rasa yang tak bisa diucapkan.. Tak lama Jimmy masuk ke kamar mandi.. Onani. Besok paginya, Herman sudah siap-siap pergi kerja sekalian mengantar Yenni ke sekolah karena masuk pagi. Sementara Jimmy masuk sekolah siang. Dia masih tidur di kamarnya.
Setelah Herman dan Yenni pergi, dengan segera Marlina mengetuk dan masuk ke kamar Jimmy. Jimmy masih tidur dengan hanya memakai celana Hawaii saja. Marlina tersenyum sambil duduk di sisi ranjang anaknya tersebut.
Tangannya mengusap dada Jimmy. Dimainkannya puting susu Jimmy. Jimmy terbangun karena merasakan ada sesuatu yang membuat darahnya berdesir nikmat. Ketika matanya dibuka, terlihat mamanya sedang menatap dirinya sambil tersenyum.
“Bangun dong, sayang.. Sudah siang,” ujar Marlina sambil tangannya berpindah masuk ke dalam celana Hawaii Jimmy.
Diusap, dibelai, diremas, lalu dikocoknya kontol Jimmy sampai tegang dan tegak. Jimmy terus menatap mata MArlina sambil merasakan rasa nikmat pada kontolnya.
“Mau sekarang?” tanya Marlina si mama nakal sambil tetap tersenyum.
“Saya mau kencing dulu, Mam…” kata Jimmy sambil bangkit lalu bergegas ke kamar mandi. Setelah selesai, segera dia kembali ke kamarnya.
“Lama amat sih?” tanya Marlina.
“Jimmy kan sikat gigi dulu, Mam…” ujar Jimmy sambil duduk di pinggir ranjang berdampingan dengan Marlina.
“Kenapa Mama mau melakukan ini dengan Jimmy?” tanya Jimmy. Marlina tersenyum sambil mencium pipi anaknya itu.
“Karena Mama sangat sayang kamu. Juga Mama ingin mendapat kebahagiaan dari orang yang paling Mama sayangi.. Kamu,” ujar Marlina sambil kemudian melumat bibir Jimmy.
Jimmy membalasnya dengan hangat pula. Kemudian Marlina bangkit lalu melepas semua pakaian yang menempel di tubuhnya. Jimmy terus menatap tubuh ibunya dengan kagum dan nafsu.
“Buka celana kamu dong, sayang,” ujar Marlina.
“Iya, Mam…” ujar Jimmy sambil bangkit lalu melepas celana Hawaiinya.
“Sini, Jim…” ujar Marlina si mama nakal sambil berjongkok.
Tak lama mulut Marlina sudah mengulum kontol Jimmy. Jilatan dan hisapannya membuat Jimmy bergetar tubuhnya menahan nikmat yang amat sangat.
“Mmhh.. Enakk, Mamm…” desah Jimmy sambil agak menggerakkan pinggulnya maju mundur.
Marlina melepas kulumannya, sambil tersenyum menatap wajah Jimmy yang tengadah merasakan nikmat, tangannya terus mengocok kontol Jimmy.
“Gantian, Jim…” ujar Marlina.
“Iya, Mam…” ujar Jimmy.
Marlina lalu naik ke ranjang anaknya. Lalu segera dibukanya paha lebar-lebar.. Jimmy langsung mendekatkan wajahnya ke memek Marlina. Lalu segera dijilatinya seluruh permukaan memek Marlina. Marlina terpejam menahan nikmat. Apalagi ketika jilatan lidah Jimmy bermain di kelentitnya.. Mata Marlina terpejam, tubuhnya bergetar sambil menggoyangkan pinggulnya.
“Ohh.. Enakk.. Teruss, Jimm…” desah Marlina.
Setelah sekian menit Marlina dijilati memeknya, tiba-tiba tubuhnya bergetar makin keras, ditekannya kepala Jimmy ke memeknya, lalu segera dijepit dengan pahanya.. Tak lama…
“Ohh.. Mhh.. Ohh…” desah Marlina panjang. Marlina orgasme.
“Ohh, enak sekali sayang.. Naik sini!” ujar Marlina.
Jimmy naik ke tubuh Marlina. Dengan segera Marlina si mama nakal melumat bibir Jimmy walau masih belepotan dengan cairan dari memek Marlina sendiri.
“Masukkin sayang…” bisik Marlina sambil menggenggam kontol Jimmy dan diarahkan ke memeknya.
Setelah itu, Jimmy langsung memompa kontolnya di memek Marlina. Mata Jimmy terpejam sambil terus mengeluarmasukkan kontolnya.
“Bagaimana rasanya, Jim?” tanya Marlina sambil menggoyangkan pinggulnya mengimbangi gerakan Jimmy.
“Nikmat sekali, Mam…” ujar Jimmy.
Marlina tersenyum sambil terus menatap mata anaknya. Tak lama, tiba-tiba tubuh Jimmy mengejang, gerakannya makin cepat..
“Jimmy mau keluar, Mam,” bisik Jimmy.
“Mmhh.. Keluarkan sayang, puaskan dirimu…” bisik Marlina si mama nakal sambil memegang pantat Jimmy lalu menekankan ke memeknya keras-keras.
Tak lama.. Crott! Crott! Crott! Air mani Jimmy muncrat banyak di dalam memek Marlina. Jimmy mendesakkan kontolnya dalam-dalam ke memek Marlina..
“Bagaimana rasanya sayang?” tanya Marlina.
“Sangat nikmat, Mam.. Lebih nikmat daripada oral…” ujar Jimmy sambil mengecup bibir Marlina.
“Jimmy sangat sayang Mama,” ujar Jimmy.
“Mama juga sangat sayang kamu,” ujar Marlina si mama nakal.
Nike, 21 tahun, adalah mahasiswi dari salah satu Perguruan Tinggi cukup ternama di Bandung. Sangat cantik, kulit putih, tinggi badan sekitar 165 cm mungkin lebih, buah dada tidak terlalu besar tapi terlihat kenyal dan menantang dibalik kaos atau kemeja ketat yang suka dia pakai. Di kampus, Nike berpacaran dengan seniornya, Randy, 25 tahun. Mereka adalah pasangan yang sangat serasi. Cantik dan ganteng. Usia hubungan mereka yang sudah cukup lama, juga karena gaya hidup mereka yang bisa dibilang bebas, mereka sudah sering melakukan hubungan badan. Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku images 2 “Nike, aku pengen nih?” kata Randy berbisik kepada telinga Nike suatu saat di kantin kampus. “Dasar.. Kamu kan sudah aku kasih semalam,” ujar Nike sambil mencubit tangan Randy. “Tapi sekarang aku horny, nih…” ujar Randy sambil mengusap selangkangannya. “Ini kan masih di kampus.. Emangnya mau main di kantin sini?” tanya Nike sambil menatap Randy. “Kita ke aula, yuk!” ajak Randy sambil tersenyum. “Kita tidak usah main, isepin saja punya aku, ya…” pinta Randy. Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku – Nike tersenyum sambil bangkit. Setelah membayar jajanannya, mereka bergegas menuju aula yang memang selalu sepi kalau hari biasa. Mereka tidak langsung masuk, tapi sebentar melihat dulu situasi yang ada. Setelah dinilai aman, mereka segera masuk. Lalu mereka langsung menuju balik panggung podium. Randy menarik tangan Nike agar mendekat. Lalu sambil mengecup bibir Nike, Randy membuka sabuk dan resleting celananya. Setelah itu diperosotkan celananya sampai lutut. “Ayo dong, sayang.. cepat isep,” pinta Randy tak sabar. Terlihat celana dalam bagian depannya sudah menggembung. Nike tersenyum lalu berjongkok. “Tidak sabaran amat sih,” ujar Nike sambil mengelus celana dalam Randy yang menggembung. Sejurus kemudian diperosotkan celana dalam Randy sampai lutut. Kontol Randy yang sudah tegang dan tegak lalu dikocoknya perlahan sambil sesekali ujung lidah Nike menjilat lubang kontol Randy. “Uhh…” Randy mendesah sambil menatap wajah Nike. Tak lama mulut Nike sudah penuh mengulum kontol Randy yang besar. Jilatan dan hisapan serta kocokan tangan Nike membuat Randy terpejam dan memompa pelan kontolnya di mulut Nike. “Ohh.. Terus sayangg.. Ohh…” desah Randy. Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku – Selang beberapa menit, tubuh Randy mengejang. Didesakannya kepala Nike ke selangkangannya. Kontolnya agak ditekan dalam-dalam ke mulut Nike. Lalu.. Crott! Crott! Crott! Air mani Randy keluar di dalam mulut Nike. Nike dengan mendongak menatap Randy sambil menelan semua air mani Randy di mulutnya. Sambil tersenyum Nike bangkit berdiri lalu memeluk dan melumat bibir Randy. Randypun dengan hangat membalasnya.. “Sudah puas?” tanya Nike sambil merapikan pakaian Randy. Randy tersenyum lalu mengecup bibir Nike. Merekapun keluar aula.. Suatu hari selesai jam kuliah, Randy mengantar Nike pulang. Setiba di rumah, adik kandung Nike, Anton, sedang menonton televisi. “Kamu tidak sekolah, Ton?” tanya Nike sambil duduk di depan adiknya itu. “Males ah.. Aku bolos hari ini?” kata Anton santai sambil tiduran di kursi dan menaikkan satu kakinya ke sandaran kursi. “Gila kamu!” hardik Nike. Anton tetap diam tak memberikan reaksi sambil terus menonton televisi. “Nik, aku pulang dulu ya?” kata Randy. “Aku harus ketemu teman nih.. Sudah janji,” kata Randy sambil bangkit lalu menghampiri Nike. “Iya deh.. Jangan nakal ya?” kata Nike. “Iya…” kata Randy sambil mengecup pipi Nike. “Aku pulang dulu ya, Ton…” kata Randy. “O, iya…” kata Anton sambil tersenyum sementara kakinya tetap naik di sandaran kursi. Randypun segera pulang. “Mama kemana sih,” tanya Nike. “Tadi sih bilangnya mau ke Mall beli sesuatu,” kata Anton. Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku – Mereka terdiam sambil menonton acara di televisi. Tiba-tiba mata Nike menoleh ke Anton ketika adiknya itu menggaruk pahanya karena gatal. Dan dengan santai, Anton menggaruk pahanya terus sampai ke pangkal paha. Celana pendeknya ikut naik seiring garukan tangan. Nike sebetulnya merasa biasa saja melihat hal itu. Tapi ketika tangan Anton agak lama menggaruk selangkangannya, mata Nike melihat sebagian celana dalam Anton menyembul. Terutama bagian depan celananya yang jadi perhatian Nike. Entah perasaan apa yang datang dalam hati Nike, yang jelas mata Nike terus tertuju ke arah selangkangan Anton walau Anton sendiri sudah selesai menggaruk dan merapikan celana pendeknya. “Kenapa sih kamu melototin celana aku?” tanya Anton mengagetkan Nike. “Eh.. Ihh! Aku tidak lihat apa-apa kok,” kata Nike sambil memalingkan wajahnya dan pura-pura menonton televisi lagi. “Kamu tuh horny ya lihat aku garuk selangkangan?” kata Anton sambil tertawa. “Yee..!!” teriak Nike lalu tertawa sambil melempar Anton dengan bantal. Anton juga tertawa. “Eh, kamu sudah pernah begini tidak dengan si Randy?” tanya Anton sambil menyelipkan jempol tangannya diantara telunjuk dan jari tengah. “Kamu nanya apaan sih? Tau ah!” kata Nike sambil melotot. “Aku kan cuma nanya…” kata Anton tenang. Nike bangkit lalu menghampiri Anton. Diambilnya bantal lalu dipukulkannya ke wajah Anton. “Nakal kamu ya!” kata Nike sambil tertawa dan terus memukulkan bantal. Antonpun tertawa sambil mencoba merebut bantal. Ketika sudah terebut, ditariknya bantal tersebut sampai Nike ikut terjatuh menimpa badan Anton di kursi. Sesaat Tubuh Nike berada di atas tubuh Anton. Entah kenapa perasaan Nike yang tadi datang tiba-tiba datang lagi ketika tubuhnya berada di atas tubuh Anton. Apalagi ketika wajah mereka sangat berdekatan hampir bersentuhan. Mereka saling bertatapan sambil diam. Entah gairah seperti apa yang menuntun bibir Nike mengecup dan melumat bibir Anton. Antonpun dengan hangat membalas ciuman kakaknya itu. Tangan Anton dengan lembut mengusap punggung Nike lalu turun dan mulai meremas pantat Nike. Mereka berdua terus menikmati ciuman demi ciuman dengan mata terpejam dan nafas mulai memburu. “Pindah yuk?” bisik Nike. “Kamar siapa?” tanya Anton. “Kamar kamu,” bisik Nike lagi. Mereka segera bangkit lalu menuju kamar Anton. Anton, waktu itu 17 tahun, masih duduk di bangku SMA. Wajah ganteng, malah mirip dengan Nike. Sebagai pemuda yang mulai masuk pubertas, obsesinya terhadap seks sangat besar. Mulai dari bacaan, majalah dan film porno banyak dia koleksi. Di kamarnyapun banyak tertempel poster-poster porno. Di dalam kamar, mereka kembali berciuman di atas ranjang. Elusan, rabaan, dan remasan pada tubuh masing-masing sudah mulai gencar dilakukan. Anton yang baru pertama kali menyentuh wanita terlihat sangat agresif. Tangannya segera melepas seluruh pakaian yang melekat di tubuh Nike. Kemudian Anton melepas pakaiannya sendiri. “Ohh, Ton…” desah Nike ketika lidah Anton menjilati puting susunya sambil tangannya yang satu meremas buah dadanya. Anton terus memainkan buah dada Nike dengan lidah dan tangannya sementara kontolnya yang sudah tegak digesek-gesekannya ke memek Nike. “Uhh.. Sshh…” desah Nike sambil terpejam ketika lidah Anton turun menuruni perut lalu mulai menyusuri dan menjilati selangkangannya. “Ooww.. Mmhh…” desah Nike makin keras ketika belahan memeknya terasa hangat dan nikmat waktu lidah Anton menjilatinya. Tubuh Nike agak melengkung merasakan nikmat ketika lidah Anton menjilati kelentitnya. “Ohh.. Cepat masukkan, Ton.. Cepatlahh…” desah Nike. Anton menurut. Setelah mengelap mulutnya yang basah oleh cairan memek Nike, Anton segera mengangkangi tubuh Nike. Diarahkan kontolnya ke lubang memek Nike. Tangan Nike segera memegang dan membimbing kontol Anton agar bisa masuk ke memeknya. Setelah Anton menekankan kontolnya, bless.. cleb.. cleb.. Kontol Anton sudah mulai keluar masuk memek Nike. Mata Anton terpejam sambil terus menyetubuhi Nike. “Mmhh…” desah Anton di sela-sela genjotannya. “Ohh.. Teruss.. Teruss.. Mmhh…” desah Nike sambil memeluk tubuh adiknya itu. Anton terus memompa. “Mmhh.. Aku capek…” bisik Anton. “Gantian…” bisiknya lagi. Nike mengangguk sambil tersenyum. Anton mencabut kontolnya lalu merebahkan badannya. Nike langsung bangkit lalu naik ke atas tubuh Anton dan mengarahkan lubang memeknya ke kepala kontol Anton. Kemudian dengan mata terpejam sambil memeluk tubuh Anton, pinggul Nike bergerak naik turun sesekali berputar dan menekankan memeknya keras ke kontol Anton. Desahan-desahan kenikmatan memenuhi kamar Anton yang memang sudah terhias dengan poster-poster porno menambah suasana romantis adik kakak kandung tersebut. Tak lama gerakan Nike makin cepat dan keras, tangannya mencengkram pundak Anton. Dengan mata terpejam terdengar desahan panjang dari mulut Nike. “Ohh.. Uuhh…” desah Nike sambil mendesakkan memeknya ke kontol Anton lebih dalam. Kemudian tubuh Nike lemas. “Sudah?” tanya Anton. Nike mengangguk sambil tersenyum lalu turun dari badan Anton. Anton segera menaiki lagi tubuh Nike. Kembali kontolnya keluar masuk memek Nike lebih hebat karena Anton ingin segera mendapat kepuasan. Semakin lama gerakan Anton semakin cepat, sampai akhirnya dengan cepat Anton mencabut kontolnya dari memek Nike. Kemudian disodorkan kontolnya ke mulut Nike. Setelah sedikit mengelap kontol Anton yang basah, Nike segera menghisap kontol Anton sambil mengcocoknya. Tak lama kemudian Nike merasakan kontol Anton berdenyut dan terasa ada cairan hangat dan asin di lidahnya yang keluar dari kontol Anton. Anton mengejang ketika air maninya menyembur di dalam mulut Nike. Nike dengan tenang menelan semua air mani Anton, lalu menjilati sisa air mani yang ada di kepala kontol Anton sampai bersih. Anton merebahkan tubuhnya di samping tubuh Nike. “Kamu hebat,” puji Nike. Anton tersenyum sambil mengecup pipi Nike. Kemudian mereka bangkit lalu berpakaian. Sesuai dengan cerita dari Nike, persetubuhan dengan Anton berlangsung sampai sekarang walau Nike sudah menikah dengan Randy dan dikaruniai 2 orang anak. Bahkan menurut Nike juga, satu hari menjelang pesta pernikahan dengan Randy, dia dan Anton sengaja menyempatkan diri pergi ke hotel dan menumpahkan semua kasih sayang disana selama beberapa jam sebagai tanda hadiah perkawinan. Anton juga sekarang sudah menikah, dikaruniai 1 orang anak

Sumber :http://www.ceritadewasa17.net/cerita-sedarah-cicipi-memek-kakak-kandungku/
Nike, 21 tahun, adalah mahasiswi dari salah satu Perguruan Tinggi cukup ternama di Bandung. Sangat cantik, kulit putih, tinggi badan sekitar 165 cm mungkin lebih, buah dada tidak terlalu besar tapi terlihat kenyal dan menantang dibalik kaos atau kemeja ketat yang suka dia pakai. Di kampus, Nike berpacaran dengan seniornya, Randy, 25 tahun. Mereka adalah pasangan yang sangat serasi. Cantik dan ganteng. Usia hubungan mereka yang sudah cukup lama, juga karena gaya hidup mereka yang bisa dibilang bebas, mereka sudah sering melakukan hubungan badan. Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku images 2 “Nike, aku pengen nih?” kata Randy berbisik kepada telinga Nike suatu saat di kantin kampus. “Dasar.. Kamu kan sudah aku kasih semalam,” ujar Nike sambil mencubit tangan Randy. “Tapi sekarang aku horny, nih…” ujar Randy sambil mengusap selangkangannya. “Ini kan masih di kampus.. Emangnya mau main di kantin sini?” tanya Nike sambil menatap Randy. “Kita ke aula, yuk!” ajak Randy sambil tersenyum. “Kita tidak usah main, isepin saja punya aku, ya…” pinta Randy. Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku – Nike tersenyum sambil bangkit. Setelah membayar jajanannya, mereka bergegas menuju aula yang memang selalu sepi kalau hari biasa. Mereka tidak langsung masuk, tapi sebentar melihat dulu situasi yang ada. Setelah dinilai aman, mereka segera masuk. Lalu mereka langsung menuju balik panggung podium. Randy menarik tangan Nike agar mendekat. Lalu sambil mengecup bibir Nike, Randy membuka sabuk dan resleting celananya. Setelah itu diperosotkan celananya sampai lutut. “Ayo dong, sayang.. cepat isep,” pinta Randy tak sabar. Terlihat celana dalam bagian depannya sudah menggembung. Nike tersenyum lalu berjongkok. “Tidak sabaran amat sih,” ujar Nike sambil mengelus celana dalam Randy yang menggembung. Sejurus kemudian diperosotkan celana dalam Randy sampai lutut. Kontol Randy yang sudah tegang dan tegak lalu dikocoknya perlahan sambil sesekali ujung lidah Nike menjilat lubang kontol Randy. “Uhh…” Randy mendesah sambil menatap wajah Nike. Tak lama mulut Nike sudah penuh mengulum kontol Randy yang besar. Jilatan dan hisapan serta kocokan tangan Nike membuat Randy terpejam dan memompa pelan kontolnya di mulut Nike. “Ohh.. Terus sayangg.. Ohh…” desah Randy. Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku – Selang beberapa menit, tubuh Randy mengejang. Didesakannya kepala Nike ke selangkangannya. Kontolnya agak ditekan dalam-dalam ke mulut Nike. Lalu.. Crott! Crott! Crott! Air mani Randy keluar di dalam mulut Nike. Nike dengan mendongak menatap Randy sambil menelan semua air mani Randy di mulutnya. Sambil tersenyum Nike bangkit berdiri lalu memeluk dan melumat bibir Randy. Randypun dengan hangat membalasnya.. “Sudah puas?” tanya Nike sambil merapikan pakaian Randy. Randy tersenyum lalu mengecup bibir Nike. Merekapun keluar aula.. Suatu hari selesai jam kuliah, Randy mengantar Nike pulang. Setiba di rumah, adik kandung Nike, Anton, sedang menonton televisi. “Kamu tidak sekolah, Ton?” tanya Nike sambil duduk di depan adiknya itu. “Males ah.. Aku bolos hari ini?” kata Anton santai sambil tiduran di kursi dan menaikkan satu kakinya ke sandaran kursi. “Gila kamu!” hardik Nike. Anton tetap diam tak memberikan reaksi sambil terus menonton televisi. “Nik, aku pulang dulu ya?” kata Randy. “Aku harus ketemu teman nih.. Sudah janji,” kata Randy sambil bangkit lalu menghampiri Nike. “Iya deh.. Jangan nakal ya?” kata Nike. “Iya…” kata Randy sambil mengecup pipi Nike. “Aku pulang dulu ya, Ton…” kata Randy. “O, iya…” kata Anton sambil tersenyum sementara kakinya tetap naik di sandaran kursi. Randypun segera pulang. “Mama kemana sih,” tanya Nike. “Tadi sih bilangnya mau ke Mall beli sesuatu,” kata Anton. Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku – Mereka terdiam sambil menonton acara di televisi. Tiba-tiba mata Nike menoleh ke Anton ketika adiknya itu menggaruk pahanya karena gatal. Dan dengan santai, Anton menggaruk pahanya terus sampai ke pangkal paha. Celana pendeknya ikut naik seiring garukan tangan. Nike sebetulnya merasa biasa saja melihat hal itu. Tapi ketika tangan Anton agak lama menggaruk selangkangannya, mata Nike melihat sebagian celana dalam Anton menyembul. Terutama bagian depan celananya yang jadi perhatian Nike. Entah perasaan apa yang datang dalam hati Nike, yang jelas mata Nike terus tertuju ke arah selangkangan Anton walau Anton sendiri sudah selesai menggaruk dan merapikan celana pendeknya. “Kenapa sih kamu melototin celana aku?” tanya Anton mengagetkan Nike. “Eh.. Ihh! Aku tidak lihat apa-apa kok,” kata Nike sambil memalingkan wajahnya dan pura-pura menonton televisi lagi. “Kamu tuh horny ya lihat aku garuk selangkangan?” kata Anton sambil tertawa. “Yee..!!” teriak Nike lalu tertawa sambil melempar Anton dengan bantal. Anton juga tertawa. “Eh, kamu sudah pernah begini tidak dengan si Randy?” tanya Anton sambil menyelipkan jempol tangannya diantara telunjuk dan jari tengah. “Kamu nanya apaan sih? Tau ah!” kata Nike sambil melotot. “Aku kan cuma nanya…” kata Anton tenang. Nike bangkit lalu menghampiri Anton. Diambilnya bantal lalu dipukulkannya ke wajah Anton. “Nakal kamu ya!” kata Nike sambil tertawa dan terus memukulkan bantal. Antonpun tertawa sambil mencoba merebut bantal. Ketika sudah terebut, ditariknya bantal tersebut sampai Nike ikut terjatuh menimpa badan Anton di kursi. Sesaat Tubuh Nike berada di atas tubuh Anton. Entah kenapa perasaan Nike yang tadi datang tiba-tiba datang lagi ketika tubuhnya berada di atas tubuh Anton. Apalagi ketika wajah mereka sangat berdekatan hampir bersentuhan. Mereka saling bertatapan sambil diam. Entah gairah seperti apa yang menuntun bibir Nike mengecup dan melumat bibir Anton. Antonpun dengan hangat membalas ciuman kakaknya itu. Tangan Anton dengan lembut mengusap punggung Nike lalu turun dan mulai meremas pantat Nike. Mereka berdua terus menikmati ciuman demi ciuman dengan mata terpejam dan nafas mulai memburu. “Pindah yuk?” bisik Nike. “Kamar siapa?” tanya Anton. “Kamar kamu,” bisik Nike lagi. Mereka segera bangkit lalu menuju kamar Anton. Anton, waktu itu 17 tahun, masih duduk di bangku SMA. Wajah ganteng, malah mirip dengan Nike. Sebagai pemuda yang mulai masuk pubertas, obsesinya terhadap seks sangat besar. Mulai dari bacaan, majalah dan film porno banyak dia koleksi. Di kamarnyapun banyak tertempel poster-poster porno. Di dalam kamar, mereka kembali berciuman di atas ranjang. Elusan, rabaan, dan remasan pada tubuh masing-masing sudah mulai gencar dilakukan. Anton yang baru pertama kali menyentuh wanita terlihat sangat agresif. Tangannya segera melepas seluruh pakaian yang melekat di tubuh Nike. Kemudian Anton melepas pakaiannya sendiri. “Ohh, Ton…” desah Nike ketika lidah Anton menjilati puting susunya sambil tangannya yang satu meremas buah dadanya. Anton terus memainkan buah dada Nike dengan lidah dan tangannya sementara kontolnya yang sudah tegak digesek-gesekannya ke memek Nike. “Uhh.. Sshh…” desah Nike sambil terpejam ketika lidah Anton turun menuruni perut lalu mulai menyusuri dan menjilati selangkangannya. “Ooww.. Mmhh…” desah Nike makin keras ketika belahan memeknya terasa hangat dan nikmat waktu lidah Anton menjilatinya. Tubuh Nike agak melengkung merasakan nikmat ketika lidah Anton menjilati kelentitnya. “Ohh.. Cepat masukkan, Ton.. Cepatlahh…” desah Nike. Anton menurut. Setelah mengelap mulutnya yang basah oleh cairan memek Nike, Anton segera mengangkangi tubuh Nike. Diarahkan kontolnya ke lubang memek Nike. Tangan Nike segera memegang dan membimbing kontol Anton agar bisa masuk ke memeknya. Setelah Anton menekankan kontolnya, bless.. cleb.. cleb.. Kontol Anton sudah mulai keluar masuk memek Nike. Mata Anton terpejam sambil terus menyetubuhi Nike. “Mmhh…” desah Anton di sela-sela genjotannya. “Ohh.. Teruss.. Teruss.. Mmhh…” desah Nike sambil memeluk tubuh adiknya itu. Anton terus memompa. “Mmhh.. Aku capek…” bisik Anton. “Gantian…” bisiknya lagi. Nike mengangguk sambil tersenyum. Anton mencabut kontolnya lalu merebahkan badannya. Nike langsung bangkit lalu naik ke atas tubuh Anton dan mengarahkan lubang memeknya ke kepala kontol Anton. Kemudian dengan mata terpejam sambil memeluk tubuh Anton, pinggul Nike bergerak naik turun sesekali berputar dan menekankan memeknya keras ke kontol Anton. Desahan-desahan kenikmatan memenuhi kamar Anton yang memang sudah terhias dengan poster-poster porno menambah suasana romantis adik kakak kandung tersebut. Tak lama gerakan Nike makin cepat dan keras, tangannya mencengkram pundak Anton. Dengan mata terpejam terdengar desahan panjang dari mulut Nike. “Ohh.. Uuhh…” desah Nike sambil mendesakkan memeknya ke kontol Anton lebih dalam. Kemudian tubuh Nike lemas. “Sudah?” tanya Anton. Nike mengangguk sambil tersenyum lalu turun dari badan Anton. Anton segera menaiki lagi tubuh Nike. Kembali kontolnya keluar masuk memek Nike lebih hebat karena Anton ingin segera mendapat kepuasan. Semakin lama gerakan Anton semakin cepat, sampai akhirnya dengan cepat Anton mencabut kontolnya dari memek Nike. Kemudian disodorkan kontolnya ke mulut Nike. Setelah sedikit mengelap kontol Anton yang basah, Nike segera menghisap kontol Anton sambil mengcocoknya. Tak lama kemudian Nike merasakan kontol Anton berdenyut dan terasa ada cairan hangat dan asin di lidahnya yang keluar dari kontol Anton. Anton mengejang ketika air maninya menyembur di dalam mulut Nike. Nike dengan tenang menelan semua air mani Anton, lalu menjilati sisa air mani yang ada di kepala kontol Anton sampai bersih. Anton merebahkan tubuhnya di samping tubuh Nike. “Kamu hebat,” puji Nike. Anton tersenyum sambil mengecup pipi Nike. Kemudian mereka bangkit lalu berpakaian. Sesuai dengan cerita dari Nike, persetubuhan dengan Anton berlangsung sampai sekarang walau Nike sudah menikah dengan Randy dan dikaruniai 2 orang anak. Bahkan menurut Nike juga, satu hari menjelang pesta pernikahan dengan Randy, dia dan Anton sengaja menyempatkan diri pergi ke hotel dan menumpahkan semua kasih sayang disana selama beberapa jam sebagai tanda hadiah perkawinan. Anton juga sekarang sudah menikah, dikaruniai 1 orang anak

Sumber :http://www.ceritadewasa17.net/cerita-sedarah-cicipi-memek-kakak-kandungku/
Nike, 21 tahun, adalah mahasiswi dari salah satu Perguruan Tinggi cukup ternama di Bandung. Sangat cantik, kulit putih, tinggi badan sekitar 165 cm mungkin lebih, buah dada tidak terlalu besar tapi terlihat kenyal dan menantang dibalik kaos atau kemeja ketat yang suka dia pakai. Di kampus, Nike berpacaran dengan seniornya, Randy, 25 tahun. Mereka adalah pasangan yang sangat serasi. Cantik dan ganteng. Usia hubungan mereka yang sudah cukup lama, juga karena gaya hidup mereka yang bisa dibilang bebas, mereka sudah sering melakukan hubungan badan. Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku images 2 “Nike, aku pengen nih?” kata Randy berbisik kepada telinga Nike suatu saat di kantin kampus. “Dasar.. Kamu kan sudah aku kasih semalam,” ujar Nike sambil mencubit tangan Randy. “Tapi sekarang aku horny, nih…” ujar Randy sambil mengusap selangkangannya. “Ini kan masih di kampus.. Emangnya mau main di kantin sini?” tanya Nike sambil menatap Randy. “Kita ke aula, yuk!” ajak Randy sambil tersenyum. “Kita tidak usah main, isepin saja punya aku, ya…” pinta Randy. Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku – Nike tersenyum sambil bangkit. Setelah membayar jajanannya, mereka bergegas menuju aula yang memang selalu sepi kalau hari biasa. Mereka tidak langsung masuk, tapi sebentar melihat dulu situasi yang ada. Setelah dinilai aman, mereka segera masuk. Lalu mereka langsung menuju balik panggung podium. Randy menarik tangan Nike agar mendekat. Lalu sambil mengecup bibir Nike, Randy membuka sabuk dan resleting celananya. Setelah itu diperosotkan celananya sampai lutut. “Ayo dong, sayang.. cepat isep,” pinta Randy tak sabar. Terlihat celana dalam bagian depannya sudah menggembung. Nike tersenyum lalu berjongkok. “Tidak sabaran amat sih,” ujar Nike sambil mengelus celana dalam Randy yang menggembung. Sejurus kemudian diperosotkan celana dalam Randy sampai lutut. Kontol Randy yang sudah tegang dan tegak lalu dikocoknya perlahan sambil sesekali ujung lidah Nike menjilat lubang kontol Randy. “Uhh…” Randy mendesah sambil menatap wajah Nike. Tak lama mulut Nike sudah penuh mengulum kontol Randy yang besar. Jilatan dan hisapan serta kocokan tangan Nike membuat Randy terpejam dan memompa pelan kontolnya di mulut Nike. “Ohh.. Terus sayangg.. Ohh…” desah Randy. Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku – Selang beberapa menit, tubuh Randy mengejang. Didesakannya kepala Nike ke selangkangannya. Kontolnya agak ditekan dalam-dalam ke mulut Nike. Lalu.. Crott! Crott! Crott! Air mani Randy keluar di dalam mulut Nike. Nike dengan mendongak menatap Randy sambil menelan semua air mani Randy di mulutnya. Sambil tersenyum Nike bangkit berdiri lalu memeluk dan melumat bibir Randy. Randypun dengan hangat membalasnya.. “Sudah puas?” tanya Nike sambil merapikan pakaian Randy. Randy tersenyum lalu mengecup bibir Nike. Merekapun keluar aula.. Suatu hari selesai jam kuliah, Randy mengantar Nike pulang. Setiba di rumah, adik kandung Nike, Anton, sedang menonton televisi. “Kamu tidak sekolah, Ton?” tanya Nike sambil duduk di depan adiknya itu. “Males ah.. Aku bolos hari ini?” kata Anton santai sambil tiduran di kursi dan menaikkan satu kakinya ke sandaran kursi. “Gila kamu!” hardik Nike. Anton tetap diam tak memberikan reaksi sambil terus menonton televisi. “Nik, aku pulang dulu ya?” kata Randy. “Aku harus ketemu teman nih.. Sudah janji,” kata Randy sambil bangkit lalu menghampiri Nike. “Iya deh.. Jangan nakal ya?” kata Nike. “Iya…” kata Randy sambil mengecup pipi Nike. “Aku pulang dulu ya, Ton…” kata Randy. “O, iya…” kata Anton sambil tersenyum sementara kakinya tetap naik di sandaran kursi. Randypun segera pulang. “Mama kemana sih,” tanya Nike. “Tadi sih bilangnya mau ke Mall beli sesuatu,” kata Anton. Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku – Mereka terdiam sambil menonton acara di televisi. Tiba-tiba mata Nike menoleh ke Anton ketika adiknya itu menggaruk pahanya karena gatal. Dan dengan santai, Anton menggaruk pahanya terus sampai ke pangkal paha. Celana pendeknya ikut naik seiring garukan tangan. Nike sebetulnya merasa biasa saja melihat hal itu. Tapi ketika tangan Anton agak lama menggaruk selangkangannya, mata Nike melihat sebagian celana dalam Anton menyembul. Terutama bagian depan celananya yang jadi perhatian Nike. Entah perasaan apa yang datang dalam hati Nike, yang jelas mata Nike terus tertuju ke arah selangkangan Anton walau Anton sendiri sudah selesai menggaruk dan merapikan celana pendeknya. “Kenapa sih kamu melototin celana aku?” tanya Anton mengagetkan Nike. “Eh.. Ihh! Aku tidak lihat apa-apa kok,” kata Nike sambil memalingkan wajahnya dan pura-pura menonton televisi lagi. “Kamu tuh horny ya lihat aku garuk selangkangan?” kata Anton sambil tertawa. “Yee..!!” teriak Nike lalu tertawa sambil melempar Anton dengan bantal. Anton juga tertawa. “Eh, kamu sudah pernah begini tidak dengan si Randy?” tanya Anton sambil menyelipkan jempol tangannya diantara telunjuk dan jari tengah. “Kamu nanya apaan sih? Tau ah!” kata Nike sambil melotot. “Aku kan cuma nanya…” kata Anton tenang. Nike bangkit lalu menghampiri Anton. Diambilnya bantal lalu dipukulkannya ke wajah Anton. “Nakal kamu ya!” kata Nike sambil tertawa dan terus memukulkan bantal. Antonpun tertawa sambil mencoba merebut bantal. Ketika sudah terebut, ditariknya bantal tersebut sampai Nike ikut terjatuh menimpa badan Anton di kursi. Sesaat Tubuh Nike berada di atas tubuh Anton. Entah kenapa perasaan Nike yang tadi datang tiba-tiba datang lagi ketika tubuhnya berada di atas tubuh Anton. Apalagi ketika wajah mereka sangat berdekatan hampir bersentuhan. Mereka saling bertatapan sambil diam. Entah gairah seperti apa yang menuntun bibir Nike mengecup dan melumat bibir Anton. Antonpun dengan hangat membalas ciuman kakaknya itu. Tangan Anton dengan lembut mengusap punggung Nike lalu turun dan mulai meremas pantat Nike. Mereka berdua terus menikmati ciuman demi ciuman dengan mata terpejam dan nafas mulai memburu. “Pindah yuk?” bisik Nike. “Kamar siapa?” tanya Anton. “Kamar kamu,” bisik Nike lagi. Mereka segera bangkit lalu menuju kamar Anton. Anton, waktu itu 17 tahun, masih duduk di bangku SMA. Wajah ganteng, malah mirip dengan Nike. Sebagai pemuda yang mulai masuk pubertas, obsesinya terhadap seks sangat besar. Mulai dari bacaan, majalah dan film porno banyak dia koleksi. Di kamarnyapun banyak tertempel poster-poster porno. Di dalam kamar, mereka kembali berciuman di atas ranjang. Elusan, rabaan, dan remasan pada tubuh masing-masing sudah mulai gencar dilakukan. Anton yang baru pertama kali menyentuh wanita terlihat sangat agresif. Tangannya segera melepas seluruh pakaian yang melekat di tubuh Nike. Kemudian Anton melepas pakaiannya sendiri. “Ohh, Ton…” desah Nike ketika lidah Anton menjilati puting susunya sambil tangannya yang satu meremas buah dadanya. Anton terus memainkan buah dada Nike dengan lidah dan tangannya sementara kontolnya yang sudah tegak digesek-gesekannya ke memek Nike. “Uhh.. Sshh…” desah Nike sambil terpejam ketika lidah Anton turun menuruni perut lalu mulai menyusuri dan menjilati selangkangannya. “Ooww.. Mmhh…” desah Nike makin keras ketika belahan memeknya terasa hangat dan nikmat waktu lidah Anton menjilatinya. Tubuh Nike agak melengkung merasakan nikmat ketika lidah Anton menjilati kelentitnya. “Ohh.. Cepat masukkan, Ton.. Cepatlahh…” desah Nike. Anton menurut. Setelah mengelap mulutnya yang basah oleh cairan memek Nike, Anton segera mengangkangi tubuh Nike. Diarahkan kontolnya ke lubang memek Nike. Tangan Nike segera memegang dan membimbing kontol Anton agar bisa masuk ke memeknya. Setelah Anton menekankan kontolnya, bless.. cleb.. cleb.. Kontol Anton sudah mulai keluar masuk memek Nike. Mata Anton terpejam sambil terus menyetubuhi Nike. “Mmhh…” desah Anton di sela-sela genjotannya. “Ohh.. Teruss.. Teruss.. Mmhh…” desah Nike sambil memeluk tubuh adiknya itu. Anton terus memompa. “Mmhh.. Aku capek…” bisik Anton. “Gantian…” bisiknya lagi. Nike mengangguk sambil tersenyum. Anton mencabut kontolnya lalu merebahkan badannya. Nike langsung bangkit lalu naik ke atas tubuh Anton dan mengarahkan lubang memeknya ke kepala kontol Anton. Kemudian dengan mata terpejam sambil memeluk tubuh Anton, pinggul Nike bergerak naik turun sesekali berputar dan menekankan memeknya keras ke kontol Anton. Desahan-desahan kenikmatan memenuhi kamar Anton yang memang sudah terhias dengan poster-poster porno menambah suasana romantis adik kakak kandung tersebut. Tak lama gerakan Nike makin cepat dan keras, tangannya mencengkram pundak Anton. Dengan mata terpejam terdengar desahan panjang dari mulut Nike. “Ohh.. Uuhh…” desah Nike sambil mendesakkan memeknya ke kontol Anton lebih dalam. Kemudian tubuh Nike lemas. “Sudah?” tanya Anton. Nike mengangguk sambil tersenyum lalu turun dari badan Anton. Anton segera menaiki lagi tubuh Nike. Kembali kontolnya keluar masuk memek Nike lebih hebat karena Anton ingin segera mendapat kepuasan. Semakin lama gerakan Anton semakin cepat, sampai akhirnya dengan cepat Anton mencabut kontolnya dari memek Nike. Kemudian disodorkan kontolnya ke mulut Nike. Setelah sedikit mengelap kontol Anton yang basah, Nike segera menghisap kontol Anton sambil mengcocoknya. Tak lama kemudian Nike merasakan kontol Anton berdenyut dan terasa ada cairan hangat dan asin di lidahnya yang keluar dari kontol Anton. Anton mengejang ketika air maninya menyembur di dalam mulut Nike. Nike dengan tenang menelan semua air mani Anton, lalu menjilati sisa air mani yang ada di kepala kontol Anton sampai bersih. Anton merebahkan tubuhnya di samping tubuh Nike. “Kamu hebat,” puji Nike. Anton tersenyum sambil mengecup pipi Nike. Kemudian mereka bangkit lalu berpakaian. Sesuai dengan cerita dari Nike, persetubuhan dengan Anton berlangsung sampai sekarang walau Nike sudah menikah dengan Randy dan dikaruniai 2 orang anak. Bahkan menurut Nike juga, satu hari menjelang pesta pernikahan dengan Randy, dia dan Anton sengaja menyempatkan diri pergi ke hotel dan menumpahkan semua kasih sayang disana selama beberapa jam sebagai tanda hadiah perkawinan. Anton juga sekarang sudah menikah, dikaruniai 1 orang anak

Sumber :http://www.ceritadewasa17.net/cerita-sedarah-cicipi-memek-kakak-kandungku/
Nike, 21 tahun, adalah mahasiswi dari salah satu Perguruan Tinggi cukup ternama di Bandung. Sangat cantik, kulit putih, tinggi badan sekitar 165 cm mungkin lebih, buah dada tidak terlalu besar tapi terlihat kenyal dan menantang dibalik kaos atau kemeja ketat yang suka dia pakai. Di kampus, Nike berpacaran dengan seniornya, Randy, 25 tahun. Mereka adalah pasangan yang sangat serasi. Cantik dan ganteng. Usia hubungan mereka yang sudah cukup lama, juga karena gaya hidup mereka yang bisa dibilang bebas, mereka sudah sering melakukan hubungan badan. Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku images 2 “Nike, aku pengen nih?” kata Randy berbisik kepada telinga Nike suatu saat di kantin kampus. “Dasar.. Kamu kan sudah aku kasih semalam,” ujar Nike sambil mencubit tangan Randy. “Tapi sekarang aku horny, nih…” ujar Randy sambil mengusap selangkangannya. “Ini kan masih di kampus.. Emangnya mau main di kantin sini?” tanya Nike sambil menatap Randy. “Kita ke aula, yuk!” ajak Randy sambil tersenyum. “Kita tidak usah main, isepin saja punya aku, ya…” pinta Randy. Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku – Nike tersenyum sambil bangkit. Setelah membayar jajanannya, mereka bergegas menuju aula yang memang selalu sepi kalau hari biasa. Mereka tidak langsung masuk, tapi sebentar melihat dulu situasi yang ada. Setelah dinilai aman, mereka segera masuk. Lalu mereka langsung menuju balik panggung podium. Randy menarik tangan Nike agar mendekat. Lalu sambil mengecup bibir Nike, Randy membuka sabuk dan resleting celananya. Setelah itu diperosotkan celananya sampai lutut. “Ayo dong, sayang.. cepat isep,” pinta Randy tak sabar. Terlihat celana dalam bagian depannya sudah menggembung. Nike tersenyum lalu berjongkok. “Tidak sabaran amat sih,” ujar Nike sambil mengelus celana dalam Randy yang menggembung. Sejurus kemudian diperosotkan celana dalam Randy sampai lutut. Kontol Randy yang sudah tegang dan tegak lalu dikocoknya perlahan sambil sesekali ujung lidah Nike menjilat lubang kontol Randy. “Uhh…” Randy mendesah sambil menatap wajah Nike. Tak lama mulut Nike sudah penuh mengulum kontol Randy yang besar. Jilatan dan hisapan serta kocokan tangan Nike membuat Randy terpejam dan memompa pelan kontolnya di mulut Nike. “Ohh.. Terus sayangg.. Ohh…” desah Randy. Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku – Selang beberapa menit, tubuh Randy mengejang. Didesakannya kepala Nike ke selangkangannya. Kontolnya agak ditekan dalam-dalam ke mulut Nike. Lalu.. Crott! Crott! Crott! Air mani Randy keluar di dalam mulut Nike. Nike dengan mendongak menatap Randy sambil menelan semua air mani Randy di mulutnya. Sambil tersenyum Nike bangkit berdiri lalu memeluk dan melumat bibir Randy. Randypun dengan hangat membalasnya.. “Sudah puas?” tanya Nike sambil merapikan pakaian Randy. Randy tersenyum lalu mengecup bibir Nike. Merekapun keluar aula.. Suatu hari selesai jam kuliah, Randy mengantar Nike pulang. Setiba di rumah, adik kandung Nike, Anton, sedang menonton televisi. “Kamu tidak sekolah, Ton?” tanya Nike sambil duduk di depan adiknya itu. “Males ah.. Aku bolos hari ini?” kata Anton santai sambil tiduran di kursi dan menaikkan satu kakinya ke sandaran kursi. “Gila kamu!” hardik Nike. Anton tetap diam tak memberikan reaksi sambil terus menonton televisi. “Nik, aku pulang dulu ya?” kata Randy. “Aku harus ketemu teman nih.. Sudah janji,” kata Randy sambil bangkit lalu menghampiri Nike. “Iya deh.. Jangan nakal ya?” kata Nike. “Iya…” kata Randy sambil mengecup pipi Nike. “Aku pulang dulu ya, Ton…” kata Randy. “O, iya…” kata Anton sambil tersenyum sementara kakinya tetap naik di sandaran kursi. Randypun segera pulang. “Mama kemana sih,” tanya Nike. “Tadi sih bilangnya mau ke Mall beli sesuatu,” kata Anton. Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku – Mereka terdiam sambil menonton acara di televisi. Tiba-tiba mata Nike menoleh ke Anton ketika adiknya itu menggaruk pahanya karena gatal. Dan dengan santai, Anton menggaruk pahanya terus sampai ke pangkal paha. Celana pendeknya ikut naik seiring garukan tangan. Nike sebetulnya merasa biasa saja melihat hal itu. Tapi ketika tangan Anton agak lama menggaruk selangkangannya, mata Nike melihat sebagian celana dalam Anton menyembul. Terutama bagian depan celananya yang jadi perhatian Nike. Entah perasaan apa yang datang dalam hati Nike, yang jelas mata Nike terus tertuju ke arah selangkangan Anton walau Anton sendiri sudah selesai menggaruk dan merapikan celana pendeknya. “Kenapa sih kamu melototin celana aku?” tanya Anton mengagetkan Nike. “Eh.. Ihh! Aku tidak lihat apa-apa kok,” kata Nike sambil memalingkan wajahnya dan pura-pura menonton televisi lagi. “Kamu tuh horny ya lihat aku garuk selangkangan?” kata Anton sambil tertawa. “Yee..!!” teriak Nike lalu tertawa sambil melempar Anton dengan bantal. Anton juga tertawa. “Eh, kamu sudah pernah begini tidak dengan si Randy?” tanya Anton sambil menyelipkan jempol tangannya diantara telunjuk dan jari tengah. “Kamu nanya apaan sih? Tau ah!” kata Nike sambil melotot. “Aku kan cuma nanya…” kata Anton tenang. Nike bangkit lalu menghampiri Anton. Diambilnya bantal lalu dipukulkannya ke wajah Anton. “Nakal kamu ya!” kata Nike sambil tertawa dan terus memukulkan bantal. Antonpun tertawa sambil mencoba merebut bantal. Ketika sudah terebut, ditariknya bantal tersebut sampai Nike ikut terjatuh menimpa badan Anton di kursi. Sesaat Tubuh Nike berada di atas tubuh Anton. Entah kenapa perasaan Nike yang tadi datang tiba-tiba datang lagi ketika tubuhnya berada di atas tubuh Anton. Apalagi ketika wajah mereka sangat berdekatan hampir bersentuhan. Mereka saling bertatapan sambil diam. Entah gairah seperti apa yang menuntun bibir Nike mengecup dan melumat bibir Anton. Antonpun dengan hangat membalas ciuman kakaknya itu. Tangan Anton dengan lembut mengusap punggung Nike lalu turun dan mulai meremas pantat Nike. Mereka berdua terus menikmati ciuman demi ciuman dengan mata terpejam dan nafas mulai memburu. “Pindah yuk?” bisik Nike. “Kamar siapa?” tanya Anton. “Kamar kamu,” bisik Nike lagi. Mereka segera bangkit lalu menuju kamar Anton. Anton, waktu itu 17 tahun, masih duduk di bangku SMA. Wajah ganteng, malah mirip dengan Nike. Sebagai pemuda yang mulai masuk pubertas, obsesinya terhadap seks sangat besar. Mulai dari bacaan, majalah dan film porno banyak dia koleksi. Di kamarnyapun banyak tertempel poster-poster porno. Di dalam kamar, mereka kembali berciuman di atas ranjang. Elusan, rabaan, dan remasan pada tubuh masing-masing sudah mulai gencar dilakukan. Anton yang baru pertama kali menyentuh wanita terlihat sangat agresif. Tangannya segera melepas seluruh pakaian yang melekat di tubuh Nike. Kemudian Anton melepas pakaiannya sendiri. “Ohh, Ton…” desah Nike ketika lidah Anton menjilati puting susunya sambil tangannya yang satu meremas buah dadanya. Anton terus memainkan buah dada Nike dengan lidah dan tangannya sementara kontolnya yang sudah tegak digesek-gesekannya ke memek Nike. “Uhh.. Sshh…” desah Nike sambil terpejam ketika lidah Anton turun menuruni perut lalu mulai menyusuri dan menjilati selangkangannya. “Ooww.. Mmhh…” desah Nike makin keras ketika belahan memeknya terasa hangat dan nikmat waktu lidah Anton menjilatinya. Tubuh Nike agak melengkung merasakan nikmat ketika lidah Anton menjilati kelentitnya. “Ohh.. Cepat masukkan, Ton.. Cepatlahh…” desah Nike. Anton menurut. Setelah mengelap mulutnya yang basah oleh cairan memek Nike, Anton segera mengangkangi tubuh Nike. Diarahkan kontolnya ke lubang memek Nike. Tangan Nike segera memegang dan membimbing kontol Anton agar bisa masuk ke memeknya. Setelah Anton menekankan kontolnya, bless.. cleb.. cleb.. Kontol Anton sudah mulai keluar masuk memek Nike. Mata Anton terpejam sambil terus menyetubuhi Nike. “Mmhh…” desah Anton di sela-sela genjotannya. “Ohh.. Teruss.. Teruss.. Mmhh…” desah Nike sambil memeluk tubuh adiknya itu. Anton terus memompa. “Mmhh.. Aku capek…” bisik Anton. “Gantian…” bisiknya lagi. Nike mengangguk sambil tersenyum. Anton mencabut kontolnya lalu merebahkan badannya. Nike langsung bangkit lalu naik ke atas tubuh Anton dan mengarahkan lubang memeknya ke kepala kontol Anton. Kemudian dengan mata terpejam sambil memeluk tubuh Anton, pinggul Nike bergerak naik turun sesekali berputar dan menekankan memeknya keras ke kontol Anton. Desahan-desahan kenikmatan memenuhi kamar Anton yang memang sudah terhias dengan poster-poster porno menambah suasana romantis adik kakak kandung tersebut. Tak lama gerakan Nike makin cepat dan keras, tangannya mencengkram pundak Anton. Dengan mata terpejam terdengar desahan panjang dari mulut Nike. “Ohh.. Uuhh…” desah Nike sambil mendesakkan memeknya ke kontol Anton lebih dalam. Kemudian tubuh Nike lemas. “Sudah?” tanya Anton. Nike mengangguk sambil tersenyum lalu turun dari badan Anton. Anton segera menaiki lagi tubuh Nike. Kembali kontolnya keluar masuk memek Nike lebih hebat karena Anton ingin segera mendapat kepuasan. Semakin lama gerakan Anton semakin cepat, sampai akhirnya dengan cepat Anton mencabut kontolnya dari memek Nike. Kemudian disodorkan kontolnya ke mulut Nike. Setelah sedikit mengelap kontol Anton yang basah, Nike segera menghisap kontol Anton sambil mengcocoknya. Tak lama kemudian Nike merasakan kontol Anton berdenyut dan terasa ada cairan hangat dan asin di lidahnya yang keluar dari kontol Anton. Anton mengejang ketika air maninya menyembur di dalam mulut Nike. Nike dengan tenang menelan semua air mani Anton, lalu menjilati sisa air mani yang ada di kepala kontol Anton sampai bersih. Anton merebahkan tubuhnya di samping tubuh Nike. “Kamu hebat,” puji Nike. Anton tersenyum sambil mengecup pipi Nike. Kemudian mereka bangkit lalu berpakaian. Sesuai dengan cerita dari Nike, persetubuhan dengan Anton berlangsung sampai sekarang walau Nike sudah menikah dengan Randy dan dikaruniai 2 orang anak. Bahkan menurut Nike juga, satu hari menjelang pesta pernikahan dengan Randy, dia dan Anton sengaja menyempatkan diri pergi ke hotel dan menumpahkan semua kasih sayang disana selama beberapa jam sebagai tanda hadiah perkawinan. Anton juga sekarang sudah menikah, dikaruniai 1 orang anak

Sumber :http://www.ceritadewasa17.net/cerita-sedarah-cicipi-memek-kakak-kandungku/
Nike, 21 tahun, adalah mahasiswi dari salah satu Perguruan Tinggi cukup ternama di Bandung. Sangat cantik, kulit putih, tinggi badan sekitar 165 cm mungkin lebih, buah dada tidak terlalu besar tapi terlihat kenyal dan menantang dibalik kaos atau kemeja ketat yang suka dia pakai. Di kampus, Nike berpacaran dengan seniornya, Randy, 25 tahun. Mereka adalah pasangan yang sangat serasi. Cantik dan ganteng. Usia hubungan mereka yang sudah cukup lama, juga karena gaya hidup mereka yang bisa dibilang bebas, mereka sudah sering melakukan hubungan badan. Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku images 2 “Nike, aku pengen nih?” kata Randy berbisik kepada telinga Nike suatu saat di kantin kampus. “Dasar.. Kamu kan sudah aku kasih semalam,” ujar Nike sambil mencubit tangan Randy. “Tapi sekarang aku horny, nih…” ujar Randy sambil mengusap selangkangannya. “Ini kan masih di kampus.. Emangnya mau main di kantin sini?” tanya Nike sambil menatap Randy. “Kita ke aula, yuk!” ajak Randy sambil tersenyum. “Kita tidak usah main, isepin saja punya aku, ya…” pinta Randy. Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku – Nike tersenyum sambil bangkit. Setelah membayar jajanannya, mereka bergegas menuju aula yang memang selalu sepi kalau hari biasa. Mereka tidak langsung masuk, tapi sebentar melihat dulu situasi yang ada. Setelah dinilai aman, mereka segera masuk. Lalu mereka langsung menuju balik panggung podium. Randy menarik tangan Nike agar mendekat. Lalu sambil mengecup bibir Nike, Randy membuka sabuk dan resleting celananya. Setelah itu diperosotkan celananya sampai lutut. “Ayo dong, sayang.. cepat isep,” pinta Randy tak sabar. Terlihat celana dalam bagian depannya sudah menggembung. Nike tersenyum lalu berjongkok. “Tidak sabaran amat sih,” ujar Nike sambil mengelus celana dalam Randy yang menggembung. Sejurus kemudian diperosotkan celana dalam Randy sampai lutut. Kontol Randy yang sudah tegang dan tegak lalu dikocoknya perlahan sambil sesekali ujung lidah Nike menjilat lubang kontol Randy. “Uhh…” Randy mendesah sambil menatap wajah Nike. Tak lama mulut Nike sudah penuh mengulum kontol Randy yang besar. Jilatan dan hisapan serta kocokan tangan Nike membuat Randy terpejam dan memompa pelan kontolnya di mulut Nike. “Ohh.. Terus sayangg.. Ohh…” desah Randy. Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku – Selang beberapa menit, tubuh Randy mengejang. Didesakannya kepala Nike ke selangkangannya. Kontolnya agak ditekan dalam-dalam ke mulut Nike. Lalu.. Crott! Crott! Crott! Air mani Randy keluar di dalam mulut Nike. Nike dengan mendongak menatap Randy sambil menelan semua air mani Randy di mulutnya. Sambil tersenyum Nike bangkit berdiri lalu memeluk dan melumat bibir Randy. Randypun dengan hangat membalasnya.. “Sudah puas?” tanya Nike sambil merapikan pakaian Randy. Randy tersenyum lalu mengecup bibir Nike. Merekapun keluar aula.. Suatu hari selesai jam kuliah, Randy mengantar Nike pulang. Setiba di rumah, adik kandung Nike, Anton, sedang menonton televisi. “Kamu tidak sekolah, Ton?” tanya Nike sambil duduk di depan adiknya itu. “Males ah.. Aku bolos hari ini?” kata Anton santai sambil tiduran di kursi dan menaikkan satu kakinya ke sandaran kursi. “Gila kamu!” hardik Nike. Anton tetap diam tak memberikan reaksi sambil terus menonton televisi. “Nik, aku pulang dulu ya?” kata Randy. “Aku harus ketemu teman nih.. Sudah janji,” kata Randy sambil bangkit lalu menghampiri Nike. “Iya deh.. Jangan nakal ya?” kata Nike. “Iya…” kata Randy sambil mengecup pipi Nike. “Aku pulang dulu ya, Ton…” kata Randy. “O, iya…” kata Anton sambil tersenyum sementara kakinya tetap naik di sandaran kursi. Randypun segera pulang. “Mama kemana sih,” tanya Nike. “Tadi sih bilangnya mau ke Mall beli sesuatu,” kata Anton. Cerita Sedarah Cicipi Memek Kakak Kandungku – Mereka terdiam sambil menonton acara di televisi. Tiba-tiba mata Nike menoleh ke Anton ketika adiknya itu menggaruk pahanya karena gatal. Dan dengan santai, Anton menggaruk pahanya terus sampai ke pangkal paha. Celana pendeknya ikut naik seiring garukan tangan. Nike sebetulnya merasa biasa saja melihat hal itu. Tapi ketika tangan Anton agak lama menggaruk selangkangannya, mata Nike melihat sebagian celana dalam Anton menyembul. Terutama bagian depan celananya yang jadi perhatian Nike. Entah perasaan apa yang datang dalam hati Nike, yang jelas mata Nike terus tertuju ke arah selangkangan Anton walau Anton sendiri sudah selesai menggaruk dan merapikan celana pendeknya. “Kenapa sih kamu melototin celana aku?” tanya Anton mengagetkan Nike. “Eh.. Ihh! Aku tidak lihat apa-apa kok,” kata Nike sambil memalingkan wajahnya dan pura-pura menonton televisi lagi. “Kamu tuh horny ya lihat aku garuk selangkangan?” kata Anton sambil tertawa. “Yee..!!” teriak Nike lalu tertawa sambil melempar Anton dengan bantal. Anton juga tertawa. “Eh, kamu sudah pernah begini tidak dengan si Randy?” tanya Anton sambil menyelipkan jempol tangannya diantara telunjuk dan jari tengah. “Kamu nanya apaan sih? Tau ah!” kata Nike sambil melotot. “Aku kan cuma nanya…” kata Anton tenang. Nike bangkit lalu menghampiri Anton. Diambilnya bantal lalu dipukulkannya ke wajah Anton. “Nakal kamu ya!” kata Nike sambil tertawa dan terus memukulkan bantal. Antonpun tertawa sambil mencoba merebut bantal. Ketika sudah terebut, ditariknya bantal tersebut sampai Nike ikut terjatuh menimpa badan Anton di kursi. Sesaat Tubuh Nike berada di atas tubuh Anton. Entah kenapa perasaan Nike yang tadi datang tiba-tiba datang lagi ketika tubuhnya berada di atas tubuh Anton. Apalagi ketika wajah mereka sangat berdekatan hampir bersentuhan. Mereka saling bertatapan sambil diam. Entah gairah seperti apa yang menuntun bibir Nike mengecup dan melumat bibir Anton. Antonpun dengan hangat membalas ciuman kakaknya itu. Tangan Anton dengan lembut mengusap punggung Nike lalu turun dan mulai meremas pantat Nike. Mereka berdua terus menikmati ciuman demi ciuman dengan mata terpejam dan nafas mulai memburu. “Pindah yuk?” bisik Nike. “Kamar siapa?” tanya Anton. “Kamar kamu,” bisik Nike lagi. Mereka segera bangkit lalu menuju kamar Anton. Anton, waktu itu 17 tahun, masih duduk di bangku SMA. Wajah ganteng, malah mirip dengan Nike. Sebagai pemuda yang mulai masuk pubertas, obsesinya terhadap seks sangat besar. Mulai dari bacaan, majalah dan film porno banyak dia koleksi. Di kamarnyapun banyak tertempel poster-poster porno. Di dalam kamar, mereka kembali berciuman di atas ranjang. Elusan, rabaan, dan remasan pada tubuh masing-masing sudah mulai gencar dilakukan. Anton yang baru pertama kali menyentuh wanita terlihat sangat agresif. Tangannya segera melepas seluruh pakaian yang melekat di tubuh Nike. Kemudian Anton melepas pakaiannya sendiri. “Ohh, Ton…” desah Nike ketika lidah Anton menjilati puting susunya sambil tangannya yang satu meremas buah dadanya. Anton terus memainkan buah dada Nike dengan lidah dan tangannya sementara kontolnya yang sudah tegak digesek-gesekannya ke memek Nike. “Uhh.. Sshh…” desah Nike sambil terpejam ketika lidah Anton turun menuruni perut lalu mulai menyusuri dan menjilati selangkangannya. “Ooww.. Mmhh…” desah Nike makin keras ketika belahan memeknya terasa hangat dan nikmat waktu lidah Anton menjilatinya. Tubuh Nike agak melengkung merasakan nikmat ketika lidah Anton menjilati kelentitnya. “Ohh.. Cepat masukkan, Ton.. Cepatlahh…” desah Nike. Anton menurut. Setelah mengelap mulutnya yang basah oleh cairan memek Nike, Anton segera mengangkangi tubuh Nike. Diarahkan kontolnya ke lubang memek Nike. Tangan Nike segera memegang dan membimbing kontol Anton agar bisa masuk ke memeknya. Setelah Anton menekankan kontolnya, bless.. cleb.. cleb.. Kontol Anton sudah mulai keluar masuk memek Nike. Mata Anton terpejam sambil terus menyetubuhi Nike. “Mmhh…” desah Anton di sela-sela genjotannya. “Ohh.. Teruss.. Teruss.. Mmhh…” desah Nike sambil memeluk tubuh adiknya itu. Anton terus memompa. “Mmhh.. Aku capek…” bisik Anton. “Gantian…” bisiknya lagi. Nike mengangguk sambil tersenyum. Anton mencabut kontolnya lalu merebahkan badannya. Nike langsung bangkit lalu naik ke atas tubuh Anton dan mengarahkan lubang memeknya ke kepala kontol Anton. Kemudian dengan mata terpejam sambil memeluk tubuh Anton, pinggul Nike bergerak naik turun sesekali berputar dan menekankan memeknya keras ke kontol Anton. Desahan-desahan kenikmatan memenuhi kamar Anton yang memang sudah terhias dengan poster-poster porno menambah suasana romantis adik kakak kandung tersebut. Tak lama gerakan Nike makin cepat dan keras, tangannya mencengkram pundak Anton. Dengan mata terpejam terdengar desahan panjang dari mulut Nike. “Ohh.. Uuhh…” desah Nike sambil mendesakkan memeknya ke kontol Anton lebih dalam. Kemudian tubuh Nike lemas. “Sudah?” tanya Anton. Nike mengangguk sambil tersenyum lalu turun dari badan Anton. Anton segera menaiki lagi tubuh Nike. Kembali kontolnya keluar masuk memek Nike lebih hebat karena Anton ingin segera mendapat kepuasan. Semakin lama gerakan Anton semakin cepat, sampai akhirnya dengan cepat Anton mencabut kontolnya dari memek Nike. Kemudian disodorkan kontolnya ke mulut Nike. Setelah sedikit mengelap kontol Anton yang basah, Nike segera menghisap kontol Anton sambil mengcocoknya. Tak lama kemudian Nike merasakan kontol Anton berdenyut dan terasa ada cairan hangat dan asin di lidahnya yang keluar dari kontol Anton. Anton mengejang ketika air maninya menyembur di dalam mulut Nike. Nike dengan tenang menelan semua air mani Anton, lalu menjilati sisa air mani yang ada di kepala kontol Anton sampai bersih. Anton merebahkan tubuhnya di samping tubuh Nike. “Kamu hebat,” puji Nike. Anton tersenyum sambil mengecup pipi Nike. Kemudian mereka bangkit lalu berpakaian. Sesuai dengan cerita dari Nike, persetubuhan dengan Anton berlangsung sampai sekarang walau Nike sudah menikah dengan Randy dan dikaruniai 2 orang anak. Bahkan menurut Nike juga, satu hari menjelang pesta pernikahan dengan Randy, dia dan Anton sengaja menyempatkan diri pergi ke hotel dan menumpahkan semua kasih sayang disana selama beberapa jam sebagai tanda hadiah perkawinan. Anton juga sekarang sudah menikah, dikaruniai 1 orang anak

Sumber :http://www.ceritadewasa17.net/cerita-sedarah-cicipi-memek-kakak-kandungku/



Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More